Penutupan ini dikemas secara spesial dan edukatif melalui sesi mendongeng bertema “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” yang dibawakan oleh pendongeng profesional, Kak Ihan, serta hiburan pentas seni dari siswa-siswi kelas atas.
Kepala Sekolah Dasar Negeri Cikerut Bahrudin, M.Pd dalam sambutan nya menyampaikan rasa bangga dan memberikan selamat kepada siswa-siswi Baru yang sudah melaksanakan MPLS tahun Ajaran 2025-2026, serta beliau berpesan agar senantiasa selalu bersemangat untuk menuntut ilmu selama belajar di SDN Cikerut.
"Saya ucapkan selamat kepada siswa-siswi kelas 1 yang sudah menyelesaikan MPLS dan bergabung menjadi keluarga besar SDN Cikerut, Saya ingin anak-anak merasa nyaman di sekolah dan bisa belajar dengan gembira. Harapannya, orang tua pun bangga dan percaya bahwa anak-anak mereka berada di tangan yang tepat,” jelasnya.Sementara itu Ketua pelaksana MPLS SDN Cikerut, Titin Maulidia Ningsih, yang juga merupakan guru kelas 1, menjelaskan bahwa kegiatan MPLS berlangsung selama lima hari dari Selasa hingga Sabtu dengan berbagai aktivitas yang dirancang ramah anak dan menyenangkan.
“Alhamdulillah, kegiatan MPLS Ramah tahun ini berjalan sangat lancar. Penutupan hari ini kami isi dengan mendongeng bersama Kak Ihan, dan anak-anak terlihat sangat antusias. Awalnya mereka belum mengenal siapa Kak Ihan, jadi ada yang tampak belum fokus, tapi setelah dongeng dimulai, mereka langsung tertarik,” ujar Titin.
Dongeng yang dibawakan Kak Ihan berisi pesan-pesan positif tentang karakter anak Indonesia hebat, seperti disiplin, jujur, dan peduli. Gaya penceritaan yang ekspresif dan komunikatif membuat siswa larut dalam cerita, bahkan siswa yang sebelumnya ragu-ragu menjadi aktif mengikuti jalannya dongeng.
Titin menambahkan, pemilihan metode dongeng bukan tanpa alasan. Mengingat sebagian besar siswa baru adalah anak-anak yang baru lulus PAUD atau TK, pendekatan yang digunakan pun harus disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan mereka.
“Kami sadar betul bahwa siswa kelas 1 masih berada dalam masa transisi dari dunia bermain ke lingkungan belajar formal. Karena itu, kami memilih pendekatan yang menyenangkan dan tidak kaku. Mendongeng adalah salah satu cara yang efektif, dan Kak Ihan sangat piawai menyampaikan nilai-nilai itu,” jelasnya.
Tak hanya mendongeng, acara penutupan MPLS juga diisi dengan hiburan pentas seni dari kakak-kakak kelas, yang menampilkan bakat bernyanyi hingga atraksi pencak silat dan lainnya. Kegiatan ini menjadi sarana hiburan sekaligus mempererat hubungan antara siswa baru dan siswa kelas atas.
Selama lima hari MPLS, siswa-siswi baru diperkenalkan dengan lingkungan sekolah, tata tertib, kebiasaan baik, serta proses belajar calistung (membaca, menulis, dan berhitung) dengan metode bermain. Kegiatan ini dikemas dengan konsep tematik yang membuat anak-anak merasa nyaman dan tidak terbebani.
“Kebanyakan anak belum mengenal huruf dan angka, bahkan belum terbiasa duduk belajar. Jadi kami mengemas pembelajaran calistung lewat permainan yang menyenangkan, supaya anak-anak bisa belajar tanpa tekanan,” ungkap Titin, yang juga berlatar belakang pendidikan TK.
Tahun ini, SDN Cikerut menerima sebanyak 56 siswa baru kelas 1. Titin berharap, seluruh siswa merasa senang dan aman selama belajar di sekolah, serta mendapat dukungan penuh dari para orang tua.