CILEGON – Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Kota Cilegon menyelenggarakan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Tahun 2025 dengan tema “Merajut Kembali HIPPI Kota Cilegon, Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat.” Acara digelar di Marbella Hotel Anyer, Rabu (30/4/2025), dan menjadi titik strategis dalam merumuskan arah dan program kerja organisasi ke depan.
Ketua HIPPI Kota Cilegon, Zia Ulhaq, menyebut Rakercab merupakan puncak dari rangkaian kegiatan yang telah berlangsung sejak awal tahun, termasuk Muscab dan kegiatan sosial selama Ramadan.
“Rakercab ini adalah jantung dari organisasi. Di sinilah kami membahas dan menyusun rencana kerja agar lebih terarah, berdasarkan musyawarah, bukan keputusan sepihak,” ujar Zia.
Ia menekankan bahwa konsolidasi internal menjadi prioritas utama selama masa awal kepemimpinannya.
“Kami fokus merajut kekompakan pengurus dan anggota, karena semuanya adalah pelaku usaha aktif. Tanpa soliditas, organisasi hanya akan berjalan di atas nama tanpa aksi nyata,” tambahnya.
Zia juga menyampaikan bahwa pasca Rakercab, HIPPI akan mulai melakukan audiensi ke berbagai pihak, termasuk perusahaan dan instansi pemerintah, guna memperluas jaringan serta membuka peluang kolaborasi. Salah satu fokus utamanya adalah memastikan pengusaha lokal ikut ambil bagian dalam arus investasi yang masuk ke Kota Cilegon.
“Kami ingin pelaku usaha pribumi di Cilegon punya ruang dan peran strategis, tidak hanya jadi penonton. Maka penting bagi HIPPI bersinergi dengan Kadin, pemerintah daerah, dan asosiasi lain,” tegasnya.
HIPPI Kota Cilegon juga terbuka bagi pengusaha dari lintas sektor usaha. Namun, mayoritas anggota adalah pemilik usaha langsung (owner), yang menurut Zia akan mempercepat proses pengambilan keputusan dan implementasi program.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Cilegon, Andriyanti, SE., MM, mewakili Wali Kota menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap HIPPI.
“Pak Wali Kota sangat mendukung Rakercab ini, namun beliau harus menghadiri Rakornas. Intinya, beliau ingin HIPPI dan pemerintah saling berkolaborasi. Kota Cilegon adalah pusat industri, jangan sampai ada pepatah ‘tikus mati di lumbung padi’. Pengusaha lokal harus diberdayakan,” ujarnya.
Menurut Andriyanti, HIPPI memiliki peran vital dalam menyambungkan ekosistem industri dari hulu ke hilir, serta mendorong pengusaha lokal untuk naik kelas dan tidak tertinggal di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami siap mendukung keberlanjutan dan perkembangan HIPPI. Ini penting untuk kemajuan sektor usaha dan UMKM di Kota Cilegon,” tutupnya.
(Vie)