BANDA ACEH – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Aceh pada 19-20 Juni 2025. disambut Asisten III Sekda Aceh, mewakili Gubernur Provinsi Aceh Muzakir Manaf, di kantor Gubernur Banda Aceh, Sabtu (21/06/2025).
Dalam kunjungan dua hari, Wamen Fahri didampingi sejumlah pejabat Kementerian PKP dan menerima paparan dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Aceh serta Kepala Daerah yaitu Bupati se Provinsi Aceh. Ia juga meninjau lokasi perumahan korban gempa dan tsunami 2004, seperti Perumahan Buddha Tzu Chi (500 unit tipe 21), Perumahan bantuan Negara Sahabat yaitu Negara Turki (500 unit tipe 45), Rumah Layak Huni, dan pembangunan Rumah Susun Yayasan Darul Quran Aceh Besar
Wamen Fahri mengapresiasi rekonstruksi perumahan Aceh mungkin yang terbesar di Indonesia dan dunia sebanyak 140.000, melebihi capaian pasca-Hiroshima dan Nagasaki yang hanya 90.000 rekonstruksi dan renovasi perumahan. Ia menyoroti masalah sanitasi di rumah tidak layak huni (RTLH) sebagai isu utama yang berdampak pada kesehatan, dengan sekitar 3 juta keluarga desil 1 membutuhkan perhatian.
Pemerintah mendorong pengembangan hunian vertikal sebagai solusi keterbatasan lahan di perkotaan, mengintegrasikan rumah susun dengan renovasi kawasan secara menyeluruh. Skema FLPP difokuskan pada rumah vertikal, dengan desain lantai dasar multifungsi untuk tahan gempa dan usaha warga.
Wamen Fahri juga mengingatkan perlunya pengendalian harga tanah dan pengelolaan kawasan oleh pemerintah, bukan swasta, serta mendorong kerja sama dengan asosiasi perumahan seperti REI atau asosiasi perumahan lainnya.
Pemerintah pusat siap mengalokasikan dana BSPS untuk renovasi dua juta rumah setiap tahun di kawasan pesisir dan perdesaan, sebagai upaya pengentasan kemiskinan ekstrem sesuai arahan Presiden RI.
“Setiap warga Indonesia harus memiliki rumah yang layak,” tegas Wamen Fahri hamzah.
(Sutra Efendi)