Tujuannya jelas: menyerap aspirasi alias dengar langsung curhat rakyat, bukan sekadar update status.
Acara ini dihadiri para legislator lintas partai. Ada yang dari NasDem (Andri Fitriansyah), Gerindra (Sri Mulyadi), Demokrat (Isyana Lintasari), Golkar (Andie Dinialdie), PKP (At Thahirah Putri Lestari), PAN (Mirza Gunay), hingga PKB (Fathian Qorrie). Lengkap, kayak isi pasar malam.
Mereka blusukan ke berbagai titik kecamatan, ditemani kepala desa, tokoh masyarakat, pemuda, sampai emak-emak. Pokoknya suasananya meriah, tapi tetap serius.
Aspirasi Rakyat, Dari Jalan Sampai Pertanian
Dalam sambutannya, Sri Mulyadi sempat meyakinkan warga, “Reses ini bukan sekadar formalitas, bapak ibu. Sampaikan saja semua, mulai dari jalan berlubang, sekolah, puskesmas, sampai pupuk susah dicari. Semua masuk catatan kami,” ujarnya.
Masyarakat pun tak ketinggalan. Ada yang mengusulkan pembangunan jalan, ada yang curhat soal pertanian, ada juga yang minta fasilitas kesehatan lebih ditingkatkan. Bahkan panitia sampai menyiapkan formulir khusus biar usulan tidak kelewat.
Ketua DPRD Sumsel, Andie Dinialdie, juga ikutan hadir. Katanya, aspirasi yang ditulis maupun disampaikan langsung itu bukan sekadar catatan, tapi amanah yang harus diperjuangkan.
“Kami ini hanya penyambung lidah bapak ibu. Doakan saja, semoga semua yang disampaikan bisa kita wujudkan,” ucapnya.
Warga Senang, Dewan Pulang Bawa PR
Reses ini jadi momen interaktif yang jarang-jarang, di mana warga bebas curhat dan wakil rakyat wajib mendengar. Istilahnya, kalau biasanya rakyat yang antre ketemu dewan, kali ini dewan yang mendatangi rakyat.
Acara ditutup dengan penuh senyum, tapi di balik senyum itu para anggota dewan sudah kebagian PR segunung dari warga. Harapannya, curhat rakyat ini bisa segera diolah jadi program nyata.
Karena, kata orang kampung: “Reses jangan cuma jadi reses, tapi harus ada hasil yang bikin rakyat puas.”
(Awaludin)