Kegiatan Panen Raya di hadiri oleh Ketua Umum DPN YBBN Seno Aji, Ketua Dewan Pembina DPN YBBN Mochamad Fachry, Ketua DPW YBBN Banten, Abah H. Sahruji, SH., Ketua Pembina, Prof. Dr. Fauzi Sanusi, MM., Sekjen DPW YBBN H. Syam’un, SE., M.Ak., Sekjen DPN YBBN Barak Suparwo Abdullah, Seluruh pengurus dan anggota YBBN Provinsi Banten.
Turut hadir juga di kegiatan tersebut Dandim 0623 Cilegon (diwakili Mayor Inf. Usman), Anggota DPRD Kota Cilegon Fraksi PPP,. Ir. H. Soetopo Raharjo, Plt. Asda I Kota Cilegon Drs. Bambang Hario Bintan, SH., MM., Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon Ridwan, ST., M.Si, Kapolsek Cilegon Kompol Firman Hamid, SH., Perwakilan PT KTI (Corsek) Ade Budi Darma Adam, Tokoh masyarakat dan para tamu undangan lain nya.
Dalam kegiatan panen padi dengan menggunakan benih unggulan PS-08, produktivitas meningkat signifikan hingga mencapai 8 ton per hektare, naik tajam dari hasil sebelumnya yang hanya sekitar 2 ton per hektare.
Peningkatan ini menjadi bukti keberhasilan penerapan teknologi dan metode pertanian modern dalam mendukung program ketahanan pangan nasional yang digulirkan pemerintah pusat.
“Panen hari ini cukup sukses. Sejak awal kami sudah merencanakan bagaimana meningkatkan hasil panen yang semula hanya sekitar 2 ton per hektare, dan hari ini kita bisa melihat bersama hasilnya mencapai hingga 8 ton per hektare. Ini merupakan salah satu bukti keberhasilan kita dalam mendukung program ketahanan pangan dari pemerintah pusat,” ujar Ahmad Yusdi Wakil Ketua Dpw YBBN Banten saat kegiatan panen berlangsung.
Pihaknya berharap hasil positif ini dapat menjadi perhatian hingga ke tingkat nasional, bahkan sampai kepada Presiden Republik Indonesia, sebagai contoh keberhasilan penerapan teknologi dalam sektor pertanian.
Lebih lanjut dijelaskan, YBBN akan terus mendorong penerapan teknologi pertanian modern, mulai dari penggunaan alat mesin pertanian, penyiraman dengan drone, hingga panen menggunakan mesin combine. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses budidaya sehingga ke depan dalam satu tahun bisa dilakukan hingga empat kali panen dengan potensi hasil mencapai 10 ton per hektare.
Selain fokus pada peningkatan kuantitas, penggunaan bibit unggul PS-08 juga terbukti mampu meningkatkan kualitas gabah.
“Harapan kami, kesejahteraan petani ke depan semakin meningkat. Kendala seperti keterbatasan pupuk dan faktor cuaca akan kita antisipasi melalui penerapan teknologi dan pola intensifikasi,” tambahnya.
Diketahui, lahan pertanian di Kota Cilegon tergolong terbatas, hanya sekitar 1.200 hektare. Oleh karena itu, strategi intensifikasi dengan pendekatan teknologi menjadi pilihan utama dalam mengoptimalkan hasil panen.
Pihak YBBN juga menyoroti pentingnya regenerasi petani, mengingat sebagian besar petani di wilayah tersebut kini berusia di atas 40–50 tahun.
“Tantangan kita ke depan adalah bagaimana menarik minat generasi muda agar mau mencintai pertanian. Karena kalau tenaga muda yang turun, sektor pertanian pasti akan lebih produktif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Yayasan Bhakti Bela Negara (YBBN) merupakan lembaga yang aktif dalam program pengabdian masyarakat dan pembangunan nasional, dengan fokus utama pada pendampingan sektor pertanian, pendidikan bela negara, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat. Komitmen ini menjadi wujud nyata dukungan terhadap Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan nasional.
