Kegiatan tersebut mengusung tema “Akselerasi Progres Aksi Konvergensi Melalui Web Bangda”, sebagai bagian dari strategi integratif untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam penanganan stunting di daerah.
Fokus pada Penguatan Data dan Kolaborasi Lintas Sektor
Dalam laporannya, Kepala Dinas PPPAPPKB OKU Selatan, Umu Manazilawati, S.K.M., M.M., menjelaskan bahwa rapat koordinasi ini digelar untuk meningkatkan koordinasi antarinstansi dalam pengumpulan data, pemetaan sasaran, dan pelaksanaan program pencegahan stunting secara lebih terarah dan terukur.
“Kegiatan ini penting sebagai upaya memperkuat integrasi dan kolaborasi lintas sektor dalam mendukung penurunan stunting yang berkelanjutan melalui pemanfaatan Web Bangda sebagai instrumen pengelolaan data terpadu,” jelasnya.
Ia menambahkan, dasar pelaksanaan kegiatan ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, yang mengamanatkan agar pemerintah daerah melaksanakan delapan aksi konvergensi sebagai panduan utama dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Asisten I: Target Nasional 14% di 2025 Harus Dicapai
Sementara itu, dalam sambutannya, Asisten I Joni Rafles menegaskan bahwa pemerintah daerah harus terus memperkuat strategi dan koordinasi lintas sektor agar target nasional prevalensi stunting sebesar 14% pada tahun 2025 dapat tercapai.
“Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia Tahun 2024, prevalensi stunting di Kabupaten OKU Selatan turun signifikan dari 23% pada 2023 menjadi 16,6% di tahun 2024. Ini capaian luar biasa hasil kerja keras bersama, namun kita tidak boleh lengah,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten juga memberikan apresiasi kepada para kader TPK dan tenaga lapangan atas dedikasi mereka dalam mendampingi keluarga berisiko stunting.
“Pendampingan keluarga pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan harus terus diperkuat. Pengisian data melalui Web Bangda juga harus tepat waktu agar proses evaluasi dan pemantauan program bisa berjalan maksimal,” tegasnya.
Pemkab Komit Terus Perkuat Sinergi
Melalui rapat koordinasi ini, Pemerintah Kabupaten OKU Selatan menegaskan komitmen untuk terus memperkuat sinergi lintas sektor, baik antara pemerintah daerah, kecamatan, hingga desa.
“Kerja kita harus selaras, terstruktur, dan berbasis data. Web Bangda menjadi instrumen untuk memastikan intervensi yang tepat sasaran dan dapat dievaluasi bersama,” lanjut Joni Rafles.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut TP PKK Kabupaten OKU Selatan, Bapperida, para Kepala OPD, para Camat se-Kabupaten OKU Selatan, Kepala UPT Puskesmas, serta berbagai unsur undangan lainnya.
Dengan terselenggaranya rakor ini, diharapkan seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten OKU Selatan dapat semakin solid dalam mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas bebas dari stunting.
(Awaludin)






















