Pembongkaran tersebut ditargetkan rampung seluruhnya pada 9 Agustus 2025. Menurut Abah Jen, seluruh warga yang terdampak telah menerima uang kerohiman dengan besaran yang bervariasi, mulai dari Rp2,5 juta hingga Rp20 juta per kepala keluarga (KK).
“Alhamdulillah, di hari kedua ini sudah ada 24 bangunan yang kita ratakan. Saat ini total 68 bangunan sudah dibongkar,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa jumlah tersebut merupakan bagian awal dari total sekitar 285 KK yang menempati lahan di kawasan Lapak Sukmajaya. Menurutnya, seluruh warga telah diajak berkomunikasi dan telah menerima kompensasi sebelum proses pembongkaran dimulai.
Proses pembongkaran dilakukan secara bertahap guna menghindari potensi gejolak sosial di tengah masyarakat serta memberi kesempatan bagi warga untuk melakukan persiapan pindahan.
“Saya juga menyediakan dua unit mobil untuk membantu proses pemindahan warga, dan semuanya tanpa biaya, demi kelancaran pelaksanaan pengosongan lahan ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Abah Jen mengimbau kepada warga yang belum melakukan pembongkaran secara mandiri agar segera melakukannya sebelum batas waktu yang telah ditentukan.