Maira Erliyani M.Pd si anak Desa yang berdomisili di Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas (Mura) mengajak agar rakyat Indonesia menciptakan rasa aman dan damai serta tidak mudah terprovokasi.
Ajakan ini disampaikan atas fenomena yang terjadi saat ini dan setelah adanya pernyataan atau statement dari seorang Salsa Erwina Hutagalung yang ia dapat dari video akun tiktok menyatakan bahwa dia mencintai semua manusia dan bodoh amat mau mencintai daun pisang karena itu ia tinggal di Denmark bukan di Indonesia.
Didapati dari salah satu akun mengatakan bahwa Salsa Erwina Hutagalung merupakan aktivis dan terafiliasi LGBT Maira turut angkat suara. Karena menurut Maira orang yang mencintai Negeri Tanah Air Indonesia ia akan berkontribusi untuk rakyat Indonesia, bukan membuat statement seakan mengiring opini semakin memperkeruh suasana di Negeri ini.
Jika ia tidak tinggal di Indonesia kita sebagai rakyat Indonesia harus cerdas, kritis dan berpikir tajam, ada apa??.
Maira juga mengatakan bahwa pernyataan dari Salsa Erwina Hutagalung mengatakan ia tulus ingin memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan di Tanah Air yang ia cintai. Maira kembali melontarkan pertanyaan, apakah Salsa Erwina Hutagalung sudah banyak berkontribusi dan berbuat untuk mengatasi masalah kemiskinan dan kesejahteraan serta keadilan Rakyat di Indonesia??.
Ia saja tinggal di Luar Negeri di Denmark, dimana LGBT sudah dilegalkan di sana. Kembali lagi Maira mengatakan Indonesia Negara Mayoritas Penduduknya beragama Islam. Jadi di Indonesia jelas LGBT tidak diperbolehkan dan dilarang didalam Al-Quran.
Maira mengajak rakyat Indonesia bersatu jangan mudah terpengaruh orang duduk manis di Negeri sebelah, kita sesama rakyat Indonesia berperang di Negeri kita sendiri.
Yang jelas Ini Pembelajaran bagi semua pejabat negara yang memegang kekuasaan tertinggi di parlemen untuk melakukan perubahan dan berbenah dan mereka juga sudah meminta maaf.
Maira mengatakan kita ini Negara Kesatuan Semboyan Kita Bhineka Tunggal Ika jangan sampai menebalkan kabur asap di Negeri sendiri yang berimbas pada rusaknya semua lini yang bisa menjadi rekam jejak sejarah Indonesia di masa yang akan datang untuk generasi anak cucu kita.
Damai lah Indonesiaku kita selesaikan permasalahan ini dengan baik-baik.
Maira juga ikut angkat bicara ditengah kondisi Indonesia saat ini bukan ajang cari panggung untuk debat karena yang dibutuhkan Indonesia adalah bagaimana mereka bisa hidup merasakan Negeri yang kaya ini dengan hidup adil makmur dan sejahtera.
Terlepas dari itu, ia menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk sama-sama menciptakan rasa aman dan damai di semua wilayah Indonesia. Jangan mudah terprovokasi oleh ajakan-ajakan yang tidak bertanggung jawab, yang nantinya akan merugikan kita sendiri dan masyarakat.
"Setiap persoalan yang muncul di tengah masyarakat sebaiknya diselesaikan dengan cara yang arif, mengutamakan dialog, dan mengedepankan nilai-nilai hukum. Hal ini penting agar tidak terjadi eskalasi yang dapat merugikan kepentingan bersama. Mari kita selesaikan secara musyawarah dan tentunya sesuai dengan hukum yang berlaku,”imbuhnya.
( Guntur )