Setelah melalui tahapan seleksi tambahan yang ketat, Panitia Pilkades PAW Desa Laya, yang diketuai oleh Arianto, menuntaskan tugasnya. Dari empat bakal calon yang mendaftar, hanya tiga nama yang dinyatakan lolos verifikasi berkas oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan berhak maju ke kontestasi.
Acara penetapan dan pengundian nomor urut berlangsung khidmat di balai desa, disaksikan langsung oleh jajaran Forkompincam. Hadir untuk memastikan proses berjalan sesuai aturan adalah Kepala Dinas PMD OKU Nanang Nurzaman, S.I.P.M.Si; Camat Baturaja Barat Yan Kurniawan, S.STP, M.Si; PJ Kades Amirul, SE; Kapolsek, Danramil, hingga tokoh masyarakat setempat.
Ketua BPD, Indra Gani, memastikan bahwa “seluruh berkas calon telah diverifikasi,” menghilangkan keraguan publik terhadap legalitas para kandidat.
Dari proses pengundian yang dipandu oleh Arianto, didapatkan nomor urut resmi yang akan terpampang di surat suara pada 11 Oktober 2025:
Berikut calon PAW yang siap bertarung mengemban dan pemimpin desa laya yang akan datang.
1. Hariantina, Satu-satunya srikandi yang maju, membawa harapan perubahan dari kalangan perempuan.
2. Samsul Azahirin, Tokoh yang siap membawa pengalaman dan visi baru dalam manajemen desa.
3. Komaruddin, Kandidat yang dikenal memiliki basis massa kuat di berbagai dusun Laya.
Foto para calon yang kompak memegang papan nomor urut, meski bersaing, menunjukkan janji awal mereka untuk menjaga persatuan.
Pesan Tegas dari Pemangku Kepentingan: Jaga Legitimasi dan Kondusivitas
Kepala Dinas PMD OKU, Nanang Nurzaman, menyampaikan pidato kunci yang sangat menohok, menekankan pentingnya menjunjung tinggi aturan dan kesiapan mental para calon. Ia menyoroti esensi Pilkades PAW yang harus sesuai dengan Undang-Undang dan Perbup, serta meminta semua pihak untuk menerima hasil apa pun.
“Para calon harus menjaga kondusivitas, mematuhi aturan, serta legowo baik menang maupun kalah, karena itu hal yang biasa,” tegas Nanang, menekankan bahwa kontestasi adalah jalan menuju pengabdian, bukan sekadar perebutan kekuasaan.
Di sisi lain, Camat Baturaja Barat, Yan Kurniawan, berpesan agar Pilkades ini menjadi contoh proses demokrasi yang matang. “Saya berharap proses ini berlangsung tanpa masalah dari awal hingga akhir,” ujarnya, menyerukan kolaborasi antara panitia, aparat keamanan, dan masyarakat.
Puncak Komitmen: Penandatanganan Fakta Integritas
Momen paling substansial dalam penetapan ini adalah penandatanganan Fakta Integritas Bersama. Tiga calon Kades PAW Laya menyatakan kesiapan mereka untuk bertempur habis-habisan dalam adu visi dan program, namun dengan satu komitmen yang tidak bisa ditawar: menjaga terciptanya pemilihan yang damai, adil, dan mengutamakan kepentingan bersama.
Penandatanganan ini menjadi simbol bahwa di Desa Laya, politik tidak boleh memecah belah, melainkan harus menyatukan kembali setelah proses pemilihan usai.
PJ Kades Amirul, SE, yang akan segera mengakhiri masa tugasnya, menutup harapan, “Semoga Pilkades di Desa Laya ini dapat berjalan dengan aman dan kondusif.” Kini, bola panas ada di tangan perwakilan pemilih di Musyawarah Desa. Publik menunggu, siapa di antara Hariantina, Samsul, atau Komaruddin, yang akan memimpin Desa Laya menuju masa depan.
(Ira Devi)
.jpg "Pelantikan Pengurus Pemuda Katolik Komisariat Daerah Aceh (KOMDA) Periode 2025-2028")
