Kegiatan ini resmi dilepas oleh Direktur POLGRI, Arief Rahman, S.E., M.M., Acara pelepasan juga dihadiri oleh Wakil Direktur I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Solihin, S.Kom., M.Kom., dan Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM), Rosdiana, S.T., M.Pd., serta dosen pembimbing lapangan.
Suasana semakin khidmat saat dilakukan penyematan rompi KKN secara simbolis kepada perwakilan mahasiswa dan penyerahan bantuan dana kegiatan dari kampus untuk mendukung program-program pengabdian di lokasi KKN.
Sebanyak 243 mahasiswa dari berbagai program studi akan diterjunkan ke 15 titik lokasi yang tersebar di wilayah Kota Cilegon dan Kabupaten Serang, untuk melaksanakan KKN selama 40 hari ke depan, mulai dari 20 Juli hingga 31 Agustus 2025.
Dalam sambutannya, Direktur POLGRI menyampaikan pesan kuat yang menggugah semangat mahasiswa.“KKN bukan sekadar program akademik, tetapi ladang pengabdian. Jadilah agen perubahan yang mampu memberikan dampak nyata dan positif di masyarakat. Hadirkan solusi yang inovatif, tingkatkan literasi, edukasi, serta pemberdayaan di tengah masyarakat. POLGRI percaya, mahasiswa memiliki peran besar dalam menciptakan masa depan yang lebih baik,” tegas Arief Rahman.
Tema besar KKN kali ini, BERDAMPAK, membawa misi untuk menciptakan pemberdayaan yang berkelanjutan berbasis kearifan lokal, yang menyentuh berbagai aspek seperti literasi, ekonomi kreatif, teknologi tepat guna, kesehatan lingkungan, dan penguatan budaya lokal. Mahasiswa diharapkan tidak hanya hadir sebagai pelaksana kegiatan, tetapi sebagai inisiator dan fasilitator perubahan yang berakar dari kebutuhan masyarakat.
Sementara itu, Wakil Direktur I, Solihin, S.Kom., M.Kom., menambahkan bahwa KKN adalah momen berharga untuk mengasah kompetensi sosial, komunikasi, serta kemampuan problem solving mahasiswa dalam dunia nyata.
"Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan momen strategis bagi mahasiswa untuk mengasah tidak hanya kompetensi akademik, tetapi juga keterampilan sosial, komunikasi, dan pemecahan masalah di tengah masyarakat. Ini adalah bagian penting dari proses pembelajaran kontekstual yang akan membekali mereka menghadapi tantangan dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat," ujarnya.
Kegiatan pelepasan ditutup dengan yel-yel semangat dan doa bersama, sebagai simbol kesiapan seluruh peserta dalam membawa semangat “dari kampus untuk negeri”. Dengan semangat gotong royong dan kepedulian sosial, mahasiswa POLGRI siap menjadi inspirasi perubahan di tengah masyarakat, membuktikan bahwa pendidikan vokasi tidak hanya berbicara tentang keterampilan, tapi juga tentang kepedulian, kontribusi, dan pengabdian yang bermakna.