-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kabupaten Banyuasin

    Sports

    Buruknya Pelayanan di Puskesmas Lubuk Durian, Pasien Luka Parah Tak Dapat Gunakan Ambulans Ketua Lentera RI Angkat Bicara

    Thursday, November 6, 2025, 18:13 WIB Last Updated 2025-11-06T11:13:39Z

     


    Bengkulu Utara,- Pelayanan kesehatan di Puskesmas Lubuk Durian, Kecamatan Kerkap, Kabupaten Bengkulu Utara, kembali menjadi sorotan publik. Hal ini setelah adanya laporan dari salah satu warga Desa Pematang Tiga bernama Zainal Aktam, yang akrab disapa Catam, terkait perlakuan tidak manusiawi yang diterima keluarganya pada 16 Oktober 2025.


    Menurut keterangan Zainal Aktam, istrinya mengalami kecelakaan dan menderita luka cukup parah bahkan patah tulang. Ia segera membawa sang istri ke Puskesmas Lubuk Durian untuk mendapatkan pertolongan pertama dan berencana merujuk ke rumah sakit di Kabupaten Bengkulu Utara. Namun, upaya itu terhambat karena pihak puskesmas tidak memperbolehkan penggunaan ambulans tanpa surat rujukan resmi.


    “Saya sudah bilang mau bawa istri saya ke rumah sakit, tapi pihak puskesmas bersikeras harus buat surat rujukan dulu sesuai SOP. Saya menolak karena kondisi istri saya sudah parah dan butuh segera dibawa. Tapi mereka tetap tidak izinkan ambulans dipakai,” ungkap Zainal Aktam saat dihubungi awak media melalui sambungan WhatsApp.

     

    Akibat penolakan tersebut, sempat terjadi ketegangan antara keluarga pasien dengan pihak puskesmas. Beruntung, keluarga Zainal akhirnya mendapat bantuan ambulans milik Desa Tebat Pacur, Kecamatan Kerkap, yang diketahui merupakan bantuan dari Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, sehingga pasien dapat segera dibawa ke rumah sakit.


    Meski saat ini antara pihak keluarga dan pihak puskesmas telah melakukan perdamaian, Zainal mengakui bahwa keputusan itu diambil karena masih ada hubungan keluarga dengan salah satu petugas di puskesmas tersebut.


    “Benar, sudah damai, karena masih ada keluarga yang bekerja di sana,” tambahnya.

     

    Menanggapi kejadian ini, Ketua Lentera RI, Tommy Hardiyanto, S.Kom, menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan Puskesmas Lubuk Durian yang dinilai lebih mengedepankan SOP daripada kemanusiaan.


    “Pihak puskesmas seharusnya lebih mengedepankan nilai kemanusiaan, bukan hanya aturan administratif. Ini menyangkut nyawa manusia. Kami juga mendapat laporan bahwa pelayanan di Puskesmas Lubuk Durian memang sudah sering dikeluhkan masyarakat,” tegas Tommy Hardiyanto.

     

    Tommy menambahkan bahwa pihaknya akan segera mengirimkan surat resmi kepada Bupati Bengkulu Utara, dengan tembusan kepada Gubernur Bengkulu dan Kementerian Kesehatan, untuk meminta tindakan tegas terhadap oknum yang terlibat dalam kejadian tersebut.


    “Kami tidak akan tinggal diam. Ini harus menjadi pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang,” pungkasnya.

     

    Kejadian ini kembali membuka mata publik tentang pentingnya empati dan kecepatan tanggap dalam pelayanan kesehatan, khususnya di wilayah pedesaan, di mana akses terhadap rumah sakit besar masih terbatas.


    Sampai berita ini diterbitkan pihak Puskesmas Lubuk Durian belum bisa dimintai klarifikasi.


    (Metri)

    Komentar

    Tampilkan