-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kabupaten Banyuasin

    Sports

    Tanggal 5 November Diperingati Sebagai Hari Cinta Puspa Dan Satwa

    Wednesday, November 5, 2025, 11:08 WIB Last Updated 2025-11-05T06:40:27Z

    KEDIRI - Setiap tanggal 5 November, Indonesia memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN), sebuah momentum untuk meneguhkan kembali komitmen menjaga kekayaan hayati negeri ini.


    Peringatan ini bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan ajakan untuk menumbuhkan kepedulian terhadap flora dan fauna yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa.


    *WARISAN KEBIJAKAN SOEHARTO, 1993*


    Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional pertama kali ditetapkan pada 5 November 1993 oleh Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto, melalui Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993.


    Di masa itu, gagasan pelestarian lingkungan mulai mendapat perhatian lebih serius seiring meningkatnya ancaman terhadap hutan tropis dan satwa endemik.


    Dalam keputusan tersebut, pemerintah juga menetapkan tiga satwa dan tiga jenis bunga sebagai simbol nasional—bukan hanya untuk penghormatan, tetapi juga sebagai pengingat atas tanggung jawab besar bangsa Indonesia terhadap kekayaan hayatinya.


    *Tiga Satwa Simbol Bangsa*


    Ketiga satwa yang ditetapkan sebagai simbol nasional memiliki makna dan karakter yang berbeda.


    Komodo (Varanus komodoensis) ditetapkan sebagai satwa nasional. Hewan purba ini hanya hidup di Nusa Tenggara Timur dan menjadi ikon ketangguhan serta daya adaptasi bangsa.


    Ikan Siluk Merah (Scleropages formosus), dikenal juga sebagai arwana merah, dijadikan satwa pesona karena keindahan dan nilai ekonominya yang tinggi.


    Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) menjadi satwa langka, sekaligus lambang keagungan dan semangat perjuangan. Burung ini juga menginspirasi simbol negara, Garuda Pancasila.


    *Puspa Bangsa: Melati, Anggrek Bulan, dan Padma Raksasa*


    Selain satwa, pemerintah menetapkan tiga jenis bunga sebagai puspa nasional.


    Melati (Jasminum sambac) ditetapkan sebagai puspa bangsa, melambangkan kesucian dan ketulusan hati.


    Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) menjadi puspa pesona, menonjol karena keanggunan dan keindahannya yang mendunia.


    Padma Raksasa (Rafflesia arnoldii) dinobatkan sebagai puspa langka, melambangkan keajaiban dan kerentanan alam Indonesia.


    Ketiga bunga ini menjadi simbol bahwa kekayaan alam Nusantara bukan hanya soal sumber daya, tetapi juga warisan keindahan dan identitas budaya.


    *Kekayaan Hayati: 20 Persen dari Dunia*


    Indonesia sering dijuluki “megabiodiversity country”, salah satu dari 17 negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia.


    Menurut data KLHK, lebih dari 20 persen spesies flora dan fauna dunia hidup di wilayah Indonesia, yang terdiri atas sekitar 17 ribu pulau. 


     (Taufiqurrohman)

    Komentar

    Tampilkan