Ajang tahunan ini memperlombakan sejumlah kategori seni di antaranya menyanyi solo, mendongeng, gambar ekspresi, kria anyam, menulis cerita, pantomim, dan tari kreasi. Kegiatan ini menjadi sarana eksplorasi potensi siswa di bidang seni dan sastra.
Lutfi, S.Pd., M.M., selaku Ketua Pelaksana FLS3N, menjelaskan bahwa meski kegiatan dilakukan dengan keterbatasan fasilitas, semangat siswa tetap tinggi.
"Kita tidak menggunakan panggung, hanya ruangan kelas. Tapi seluruh peserta menunjukkan kreativitas luar biasa. Ini menjadi ajang penting untuk mengasah dan menyalurkan bakat seni anak-anak," jelasnya.
Selain itu, Lutfi juga menyebutkan bahwa demi efisiensi, panitia hanya menunjuk satu juri untuk tiap cabang lomba. Namun, ia memastikan bahwa para juri yang ditunjuk adalah orang-orang yang berkompeten di bidangnya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa kegiatan FLS3N ini diikuti oleh 24 sekolah negeri dan 3 sekolah swasta, yaitu SDIT Al-Hariyah, Umtaz Al-Bantani, dan Madani.
"Alhamdulillah, seluruh sekolah hadir dan ikut berpartisipasi," tambah Lutfi.
Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Citangkil, Milhah, berharap kegiatan ini dapat menjadi pintu awal siswa menembus ajang seni tingkat kota hingga nasional.
“Lewat kegiatan ini, minat dan bakat siswa bisa terasah sejak dini. Mudah-mudahan bisa lanjut ke tingkat kota, provinsi, bahkan nasional,” ujarnya.
FLS3N merupakan program tahunan dari Kementerian Pendidikan yang bertujuan menggali potensi seni dan budaya di kalangan pelajar, sekaligus mengembangkan karakter positif, seperti kerja sama, percaya diri, dan semangat berkompetisi.
(Vie)