PANGANDARAN - Penolakan terhadap proyek pembangunan muara baru oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy di kawasan Karangtirta terus menguat. Forum Masyarakat Pesisir Kabupaten Pangandaran kembali menyuarakan keberatannya, menyebut proyek senilai Rp80 miliar tersebut berpotensi lebih banyak mendatangkan mudarat dibanding manfaat.
Dalam pernyataannya, Kamis (29/5), Forum Masyarakat Pesisir yang terdiri dari HNSI, ketua-ketua KUD Mina, Balawista, dan berbagai organisasi nelayan serta masyarakat pesisir lainnya, memaparkan beberapa dampak lingkungan dan sosial yang mereka anggap sangat mengkhawatirkan.
Tiga Dampak Serius Proyek BBWS di pesisir Karangtirta:
1. Ancaman Banjir di Sungai Citonjong.
2. Pencemaran Air Tawar dan Kerusakan Sawah.
3. Ancaman Ambruknya Jembatan Wiradinata.
Tuntutan Tegas kepada Pemerintah dan BBWS
Forum Masyarakat Pesisir menuntut agar proyek segera dihentikan sementara, hingga ada kajian komprehensif yang benar-benar menjamin tidak adanya dampak buruk terhadap lingkungan maupun masyarakat.
“Kami meminta pemerintah daerah memanggil BBWS Citanduy untuk duduk bersama masyarakat. Kami perlu mediasi yang adil, bukan keputusan sepihak,” tekan Jeje.
Forum juga mempertanyakan tujuan dan manfaat proyek tersebut, yang menurut mereka belum pernah dijelaskan secara terbuka kepada publik.
“Sampai sekarang, tidak jelas apa sebenarnya manfaat proyek ini. Yang kami lihat justru potensi kerusakan yang besar. Jangan sampai uang negara dipakai untuk sesuatu yang justru menyengsarakan rakyat,” tandasnya.
Forum menyatakan akan terus menggalang dukungan dan bahkan telah berencana berkonsultasi dengan Susi Pudjiastuti, tokoh nasional asal Pangandaran yang dikenal vokal terhadap isu-isu kelautan dan lingkungan.
“Jika tidak ada tanggapan serius, kami tidak menutup kemungkinan untuk menggelar aksi besar dan membawa persoalan ini ke tingkat pusat,” tutup Jeje.
(M.Nurul)