Hal ini terjadi karena adanya oknum wartawan yang bernama RH yang beck-up di belakang layar.
Saat awak media melakukan investigasi di lapangan dan mengambil beberapa keterangan dari penjaga disalah satu warung di sebelah gudang penampungan BBM ilegal. Di jalan Soekarno Hatta tepatnya didepan UPT DISHUB dan bersebelahan dengan lapangan pesawat terbang pinang kampai kota Dumai.
Menurut Informasi dari salah seorang penjaga pintu gudang mafia yang enggan namanya disebut dipublik.
Ia mengatakan'',kalau untuk media Riki Hutagalung yang pegang," ungkapnya.
Dari hasil keterangan penjaga pintu mafia tersebut, sudah tidak bisa di biarkan lagi. Seorang oknum wartawan yang melanggar kode etik jurnalistik, dengan beraninya membeck-up gudang penampungan minyak BBM ilegal.
Sudah jelas dalam undang-undang pers pasal 6 ayat 2 Berbunyi sebagai berikut ;
1. Wartawan Indonesia tidak boleh menyalah gunakan profesi dan tidak menerima suap.
2. Suap adalah segala pemberian dalam bentuk uang, benda, fasilitas dari pihak lain yang mempengaruhi independensi,dan dapat ditindak pidana.
Awak media dan masyarakat sangat Berharap kepada bapak Kapolda Riau maupun Kapolres Dumai, untuk secepatnya menindak pengusaha BBM ilegal yang diduga milik Paul manurung. Dan wartawan yang beck-up RH yang beralamat di jalan Soekarno Hatta, tepatnya di depan UPT DISHUB dan bersebelahan dengan lapangan pesawat terbang pinang kampai kota Dumai.
Awak media mencoba konfirmasi ke Kapolres Dumai AKBP. HARDI DINATA H.S.I.K M.M melalui WhatsApp, namun sangat disayangkan Sampai berita ini ditulis,b elum ada tanggapan dari pihak Aparat Penegak Hukum(APH).
(Samosir-TIM)
.jpg)
