Bengkulu - Seorang militan pendukung Gusril Pausi, S.Sos., M.A.P., bernama Abank Franks, menyuarakan kecaman keras terhadap upaya sejumlah pihak yang mencoba menyeret nama Gusril dalam pusaran kasus gratifikasi yang menimpa mantan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah.
Menurut Abank, tuduhan tersebut sarat muatan politis dan dinilai sebagai manuver tidak sehat menjelang perebutan kursi kepemimpinan Partai Golkar Provinsi Bengkulu.
"Kompetisi politik seharusnya dilakukan secara fair, berdasarkan prestasi, bukan dengan cara-cara menjatuhkan lawan," tegasnya, Senin (05/05/2025).
Ia juga menuding bahwa tudingan tersebut dilontarkan oleh pihak-pihak yang takut bersaing secara terbuka dalam kontestasi internal partai. "Kalau punya prestasi, jangan takut bersaing," tambahnya.
Abank menegaskan bahwa Gusril Pausi dikenal sebagai figur bersih dan berintegritas, serta memiliki komitmen kuat terhadap pembangunan daerah. Ia mengajak seluruh kader Golkar untuk menjaga marwah partai dengan menghindari praktik politik saling serang.
Hingga berita ini diturunkan, Gusril Pausi belum memberikan pernyataan resmi. Namun, para pendukungnya memastikan bahwa ia tetap fokus menjalankan aktivitas politik dengan menjunjung persatuan dan profesionalisme.
Ilpitar