Bengkulu - Kawasan hutan lindung Bukit Daun atau disebut juga Liku 9, merupakan kawasan cagar alam yang terletak di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah dan kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, kawasan ini merupakan kawasan hutan lindung yang semestinya ada pengawasan dari pihak BKSDA, miris tampak jelas dilakukan perambahan bahkan di lokasi telah ditanam sawit dengan lokasi yang cukup luas. (13/05/25).
Ulah oknum ini tentunya menimbulkan kekhawatiran berbagai kalangan pasalnya wilayah liku sembilan sering terjadi longsor sehingga akibat dari perambahan ini tentunya dapat menambah semakin besarnya resiko terjadi bencana seperti tanah longsor.
Dalam investigasi awak media bersama ketua Lentera RI diketahui perambahan hutan ini dilakukan oleh salah satu oknum yang akan menjadikan wilayah hutan lindung menjadi wilayah perkebunan sawit.
Awak media mencoba mengkonfirmasi kepihak pedangan yang berdekatan dengan lokasi perambahan hutan dan penjelasan menerangkan perambahan dilakukan oleh oknum yang bernama pak haji, yang sudah di beli dengan salah satu oknum yang belum diketahui identitasnya.
Dengan awak media Ketua Umum ormas Lentera RI Mengatakan "akan berkirim surat ke Kementrian LHK terkait perambahan yang dilakukan oleh salah satu oknum masyarakat ini, dan agar dapat dilakukan tindakan tegas, karna dinas yang terkait dalam hal Ini BKSDA dan Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu terkesan tutup mata, tanpa ada tindakan tegas, seolah-olah dilakukan pembiaran." Ujarnya
"Kita menduga jangan-jangan mereka ada main mata dibelakang, hanya ada pamflet yang terpasang tanpa ada tindakan tegas dari dinas yang sudah ditunjuk oleh pemerintah untuk menaungi hal tersebut." Ungkapnya
"Kami menganggap para dinas terkait makan gaji buta, sedangkan anggaran untuk pengawasan setiap tahun dicairkan tindakan mereka sampai saat ini apa? dikemanakan anggaran tersebut, saya menduga adanya Mark UP anggaran alias SPJ fiktif."
"Kita berharap kepada bapak Menteri LHK RI, untuk memberikan sanksi dan tindakan tegas kepada dinas yang terkait."
"Dalam waktu dekat kita akan menggelar aksi atas pengrusakan dan perambahan hutan tersebut." Tutup Bung Tommy
Sampai berita ini diterbitkan awak media metro news tv belum dapat mengkonfirmasi ke dinas terkait.
(Metri)