KUTACANE - Masyarakat desa telaga mekar, mempertanyakan kegiatan BUMK Desa Telaga Mekar kecamatan Lawe Bulan kabupaten Aceh Tenggara yang mana dana BUMK tersebut Rp.94.402.000. namun setelah pihak media konfirmasi kepada ketua BUMK mengatakan bahwa anggaran tersebut sebesar Rp.89.402.000, berbeda dengan yang diungkapkan oleh ketua BUMK kepada media.
Pengelolaan sawah gadai milik desa di dua tempat, diduga satu tempat dikelola oleh Kepala desa sendiri, yang mana dugaan sawah yang di kelola oleh PJ kepala desa tersebut hasil sawahnya lebih besar dan satu tempat lagi hasil sawahnya lebih kecil dari yang dikelola oleh kepala desa tersebut dan masyarakat menolak untuk tidak mau mengolah sawah yang disediakan oleh BUMK tersebut, alsannya karena hasilnya lebih kecil. Senin (21/07/2025)
Menurut keterangan dari ketua BPK selaku pengawas dana desa tersebut mengungkap bahwa kegiatan itu sudah kita musyawarah kan dan sudah kita sepakati namun untuk sistem pengelolaan sawah milik BUMK tersebut yang saya ketahui adalah itu dikelola oleh PJ kepala desa sendiri, namun setelah pihak media mencoba konfirmasi dengan warga yang tidak mau disebut identitas nya mengatakan bahwa sawah yang dikabarkan dikelola oleh PJ tersebut dikelola oleh keluarga PJ kepala desa.
Menurut keterangan ketua BPK mengatakan bahwasanya sebelum dana BUMK tersebut disalurkan, kita melakukan musyawarah kepada masyarakat dan dihadiri oleh perangkat desa, namun ketika ketua BUMK tersebut melihat kan berita acara kepada pihak media, pada kenyataanya yang menghadiri adalah perangkat desa saja.
Yang mana perangkat desa yang menghadiri musyawarah tersebut adalah, Zainul Bakri, sebagai penasehat, nazar Aminullah, sebagai Kadus, Parlindungan, sebagai Kadus, Jakaria, sekretaris BPK, andisyah putra, sebagai ketua BPK, Muhammad fauzi Adha, sebagai sekdes, sandirah, sebagai Kadus, Sarwan Hamid, sekretaris BUMK, Elsa Handayani, sebagai bendahara BUMK, Ramadhan, sebagai anggota, namun hasil musyawarah tersebut didalamnya hanya dihadiri oleh perangkat desa saja dan tidak ada melibatkan masyarakat desa telaga mekar, anggota Dpw Lsm Korek Aceh menduga ada permainan dalam kegiatan BUMK tersebut, ungkapnya.
Salah satu warga yang tidak mau disebut identitas mengatakan bahwa masyarakat Menolak adanya kegiatan BUMK tersebut karena dinilai Tidak transparan dan diduga hanya menguntungkan pribadi kepala desa saja, sebutnya, setelah dikonfirmasi PJ kepala desa tersebut mengungkap kegiatan itu sudah di kembalikan kedesa, dan saya lagi sakit ungkap kepdes tersebut, ketua LSM Korek menilai kepala desa tersebut tidak komferatip.
(Sutra Efendi)