KETAPANG – Ada pemandangan tak biasa yang menarik perhatian saat pelaksanaan upacara Hari Bhayangkara ke-79 di halaman Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Ketapang, pada Selasa pagi (01/07/2025). Di tengah nuansa khidmat dan semangat yang mengiringi jalannya upacara, tamu undangan dibuat penasaran dengan keberadaan tanaman jagung asli yang tertata rapi di sekitar tenda utama.
Tanaman jagung tersebut terlihat subur dengan daun hijau dan beberapa tongkol jagung yang sudah cukup besar, tinggi tanaman pun sekitar satu meter lebih, menghiasi sisi kanan dan kiri dari tangga kantor Pemda Ketapang. Hal ini tentunya menjadi bahan pembicaraan hangat di kalangan peserta upacara dan tamu undangan yang hadir pada upacara Hari Bhayangkara ke 79 di Halaman Kantor Bupati Ketapang. Tak sekadar sebagai elemen dekoratif, keberadaan tanaman ini dinilai sebagai simbolik yang mendalam dimana Polri saat ini memang sedang identik dengan tanaman jagung hibrida.
Menurut penuturan salah satu tamu undangan yang hadir pada Upacara Hari Bhayangkara ke 79, beliau merasa kaget dan takjub, kenapa bisa ada tanaman jagung yang subur berada di sekitar tenda tamu undangan. Awalnya dikira itu hanya tanaman palsu atau buatan. Tapi setelah dipegang dan dilihat lebih dekat, ternyata itu tanaman jagung asli, dan tongkol jagung dan daunnya juga asli, bukan buatan manusia.
Salah satu panitia pelaksana menyampaikan, bahwa tanaman jagung tersebut memang asli, dan keberadaannya pada Upacara Hari Bhayangkara pada hari ini merupakan ide kreatif yang digagas oleh Kapolres Ketapang AKBP Setiadi, S.H., S.I.K., M.H., untuk ikut dihadirkan dalam Upacara Hari Bhayangkara ke 79 di Halaman Kantor Bupati Ketapang. Tanaman tersebut langsung di datangkan dari Kebun Jagung yang sedang di garap oleh Polres Ketapang dengan Kelompok Tani Nilam 2 di Daerah Delta Pawan. Kehadiran tanaman jagung di Upacara Hari Bhayangkara adalah wujud nyata semangat kemandirian dan ketahanan pangan yang saat ini menjadi fokus pemerintah, termasuk dari Kepolisian Republik Indonesia.
“ Kami ingin menunjukkan bahwa jagung hibrida pun ikut hadir dan merayakan Hari Bhayangkara ke-79. Institusi Polri yang sudah banyak berbuat untuk meningkatkan swasembada jagung nasional memiliki peran sentral turut mendukung keberhasilan program ketahanan pangan nasional. Tanaman jagung ini bukan sekadar simbol, tapi hasil nyata dari keterlibatan personel kami dalam mendukung program Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto mewujudkan pertanian terpadu guna mewujudkan ketahanan pangan nasional” ujar AKBP Setiadi, saat ditemui usai upacara.
Uniknya lagi, jagung-jagung itu terlihat segar dan tumbuh dengan baik, meskipun di letakan di atas lantai aspal. Jagung yang dihadirkan bukanlah tanaman plastik, namun merupakan tanaman asli yang ditanam secara alami dan tumbuh secara normal hasil kerja keras petani dan di dampingi oleh Polres Ketapang.
Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Repalianto, S.Sos., M.Si., yang hadir sebagai tamu undangan, menyampaikan apresiasi atas ide kreatif Kapolres Ketapang tersebut.
“ Saya sempat kaget, kenapa tiba-tiba ada jagung di halaman kantor Pemda, karena area tersebut tidak pernah kami tanami jagung. Ternyata pak Kapolres yang membawa kesini. Ini bentuk kreatifitas yang out of the box, sangat cerdas dan mengena, dengan menghadirkan secara langsung tanaman jagung asli di halaman kantor Bupati Ketapang untuk ikut serta dalam Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 tahun 2025. Hal ini melambangkan dukungan penuh Kepolisian dalam mensukseskan program swasembada nasional khususnya jagung hibrida untuk Indonesia. Semoga hal ini menjadi inspirasi bagi semua pihak. Salut untuk Pak Kapolres Ketapang ” ujarnya.
Upacara Hari Bhayangkara ke-79 di Ketapang sendiri berlangsung lancar dan penuh semangat. Selain rangkaian resmi, upacara Hari Bhayangkara tahun ini juga di meriahkan dengan peragaan tarian kolosal multi etnis yang di padu dengan penampilan seni beladiri asli Ketapang. Acara juga diisi dengan defile pasukan upacara dan penyerahan penghargaan kepada anggota Polres Ketapang yang berdedikasi dalam kinerja nya.
Namun, tanaman jagung yang hadir pada hari ini dalam upacara tetap menjadi sorotan utama yang meninggalkan kesan tersendiri bagi para tamu undangan yang hadir.
(Jailani)