Dalam rilis yang diterima kru media, melalui Ketua Umum Forpemas Habornas Drs. Parasman Pasaribu, MM, kamis (11/09/2025) menyampaikan, bahwa kegiatan do'a bersama yang di ikuti oleh seluruh Pendeta Ressort, Pendeta Fungsional, Pendeta Pensiun dan Perwakilan Jemaat dari setiap ressort. Puluhan organisasi elemen masyarakat seperti KSPPM, Aman,dll. Jumlah yang hadir diperkirakan lebih dari 2.000 0rang.
Dalam acara yang turut di hadiri oleh Ephorus HKBP Pdt. Dr.Victor Tinambunan dan Ketua Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Pdt.Jacklevyn Manuputty, S.Th, S.Fil. M.A., mantan Ketua PGI yang, Pdt. Gomar Gultom, M.Th. Juga tampak dihadiri oleh beberapa orang Praeses sekitar Jakarta, antara lain Praeses Denis Pdt. Ridoi Batubara, Praeses Banten Pdt. Sumihar Sinaga dan Praeses Bekasi Pdt. Henri Napitupulu beserta pendeta pensiunan.
Selain itu, acara do'a bersama ini juga dihadiri oleh Rektor STT Jakarta Pdt. Prof. Dr. Binsar Pakpahan.
Dalam acara tersebut, St. Drs. Parasman Pasaribu, MM., dalam orasinya menyampaikan agar pemerintah menutup Toba Pulp Lestari (TPL).
“Kami dari Forum Perjuangan Masyarakat Habornas merasa senang lantaran diberi waktu untuk berorasi mendesak pemerintahan Presiden Prabowo dan Menteri Kehutanan untuk menutup TPL,” ujar Parasman tegas.
Forpemas Habornas merasa mendesak menutup TPL, melihat konflik yang baru saja terjadi, yaitu tanggal 7/
8/25, antara TPL dengan masyarakat Habornas di Dusun Natinggir, Desa Simare, Kec.Borbor, Habornas, Kab.Toba.
Natinggir adalah Dusun kecil dan masyarakatnya yang hanya 30 orang Dewasa, dikeroyok oleh 500 orang karyawan TPL.
Yang mengakibatkan 3 orang terluka, 6 rumah rusak, 1 warung dijarah, dan 21 sepeda motor dirusak.
Pada saat itu Masyarakat tak berdaya, dan walaupun sudah berlindung dirumahnya termasuk anak-anak masih dilempari.
Kejadian tersebut sudah di laporkan ke Polres Toba, bahkan 21 sepeda motor yang dirusak, sudah diangkut ke Polres, sebagai barang bukti, tapi sampai sekarang belum ada kelanjutan kasusnya, walaupun berita konflik di Natinggir sudah viral di Medsos.
Pada saat kejadian Forpemas Habornas juga kangsung menghubungi Pemkab, dan Bupati menyurari TPL agar menghentikan aktivitas penanaman diladang penduduk, tapi tak diindahkan TPL. Hingga saat ini perladangan Masyarakat Natinggir yang ditanami padi, jagung, jahe, jeruk, sudah ditanami lagi eukaliptus oleh TPL.
Dalam keterangannya di akhir rilis, Parasman Pasaribu meminta agar pihak terkait diantaranya Menteri Kehutanan, Menteri Lingkungan Hidup ataupun Presiden Prabowo Subianto agar dapat memberi atensi tentang jeritan warga di Kabupaten Toba Provinsi Sumatera Utara.
(Afrialdi Nasution)