Apel siaga yang dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon B Pelopor AKBP Andiyano, S.K.M., M.H. menjadi bukti nyata bahwa kesiapsiagaan Brimob tak mengenal waktu, terlebih saat potensi bencana meningkat.
“Hari libur bukan berarti menurunkan kewaspadaan. Justru pada saat masyarakat beristirahat, kami harus berada di posisi siaga penuh,” ujar Komandan Batalyon B Pelopor AKBP Andiyano, S.K.M., M.H.
“Apel ini memastikan seluruh personel dan perlengkapan SAR dalam kondisi siap digunakan kapan saja.”
Dalam kegiatan tersebut, dilakukan pengecekan menyeluruh terhadap kendaraan taktis, alat-alat evakuasi, logistik, hingga peralatan komunikasi darurat. Langkah ini penting mengingat intensitas hujan, angin kencang, dan sambaran petir yang dapat mengakibatkan bencana seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Menurut Komandan Batalyon B Pelopor AKBP Andiyano, S.K.M., M.H., pengecekan berkala dan kesiapan personel merupakan bagian dari standar operasional, apalagi ketika menghadapi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini.
“Kami tidak ingin saat dibutuhkan, ada alat atau perlengkapan yang tidak berfungsi. Kesiapan mutlak harus dijaga setiap saat,” tegasnya.
Selain untuk pengamanan wilayah Sumatera Selatan, personel Batalyon B Pelopor juga disiagakan untuk mendukung misi nasional dalam Operasi Brimob Nusantara, menjadikan mereka salah satu unsur strategis dalam penanganan bencana di berbagai wilayah Indonesia.
“Brimob harus selalu siap kapan pun dan di mana pun. Ini adalah bentuk pengabdian kami kepada negara dan rakyat,” pungkas Komandan Batalyon B Pelopor AKBP Andiyano, S.K.M., M.H.
Langkah sigap Tim SAR Brimob Batalyon B ini kembali menegaskan pentingnya kesiapan personel dalam menghadapi berbagai ancaman alam. Saat masyarakat berharap pada perlindungan, Brimob hadir menjadi tameng di garis depan.
( Guntur )