Pertemuan yang berlangsung di Ruang Nagara Bhakti tersebut membahas langkah-langkah penyelamatan lima individu gajah sumatra yang berada di kantong habitat Saka Gunung Raya, serta mencari solusi terhadap konflik antara satwa dan manusia yang akhir-akhir ini meresahkan warga.
Dalam arahannya, Bupati Abusama menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, BKSDA, dan masyarakat dalam menghadapi persoalan tersebut.
“Pemkab OKU Selatan sangat mendukung upaya BKSDA dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, keselamatan dan ketenangan masyarakat juga menjadi prioritas utama,” ujar Bupati.
Sementara itu, Kepala BKSDA Provinsi Sumatera Selatan, Teguh Setiawan, S.Hut., M.M., menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan jalur perlintasan gajah serta berkoordinasi dengan petugas lapangan untuk melaksanakan langkah mitigasi yang ramah satwa.
Langkah tersebut mencakup penghalauan gajah ke habitat aslinya serta sosialisasi kepada masyarakat mengenai cara yang aman dalam menghadapi keberadaan gajah liar di sekitar permukiman.
Audiensi ini diharapkan dapat menghasilkan solusi yang efektif dan berkelanjutan, sehingga keberadaan gajah sumatra sebagai satwa dilindungi tetap terjaga tanpa menimbulkan kerugian bagi masyarakat.
Pemerintah Kabupaten OKU Selatan juga menegaskan komitmennya untuk terus memberikan dukungan penuh terhadap pelestarian alam dan mitigasi konflik antara manusia dan satwa liar di wilayahnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Wakil Bupati OKU Selatan, Kapolres OKU Selatan (atau yang mewakili), Sekretaris Daerah, Asisten II, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas PMD, Kasat Pol PP, Kalaksa BPBD, Camat Buay Pemaca, Camat Buana Pemaca, Kepala UPTD KPH Wilayah VII Mekakau Saka, Kapolsek Buay Pemaca, Kapolsek Simpang, serta para kepala desa terkait.
(Awaludin)