Komandan Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Sumsel, AKBP Andiyano, SKM., MH.Resmi membentuk Forum Kolaborasi Lintas Sektoral BRONIS OBOR (Brimob Humanis Kolaboratif).
Forum ini menjadi wadah komunikasi dan koordinasi antara unsur pemerintah, aparat keamanan, tokoh masyarakat, serta media dalam menghadapi berbagai potensi konflik sosial maupun aksi unjuk rasa yang berpotensi mengganggu kepentingan umum, terutama penutupan jalan negara atau jalan nasional.
Kegiatan pembentukan forum yang digelar di Poskotis Batalyon B Pelopor Simpang Nibung Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara ini dihadiri oleh para Camat, Lurah, Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, serta perwakilan wartawan/media.
Dalam sambutannya, AKBP Andiyano., S.K.M., M.H., menegaskan bahwa pembentukan forum ini bukan hanya untuk memperkuat silaturahmi antar-stakeholder, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam membangun sistem deteksi dan pencegahan dini terhadap potensi konflik sosial di wilayah Muratara.
“Forum ini penting bagi kita semua. Selain mempererat silaturahmi, forum ini menjadi wadah kajian dan telaah bersama dalam membahas konflik-konflik sosial, khususnya aksi unjuk rasa yang sering kali berpotensi menutup jalan negara atau jalan nasional. Dengan forum ini, kita dapat melakukan pencegahan sejak dini serta mempercepat pelaporan terhadap setiap dinamika Kamtibmas di lapangan,” ujar AKBP Andiyano., S.K.M., M.H..
Beliau juga menambahkan bahwa semangat “BRONIS OBOR” (Brimob Humanis Kolaboratif) mencerminkan komitmen Brimob untuk hadir secara humanis, bekerja sama dengan seluruh unsur masyarakat dalam menjaga kedamaian dan stabilitas wilayah.
Forum Kolaborasi Lintas Sektoral ini diharapkan menjadi wadah strategis bagi seluruh pihak untuk saling berbagi informasi, melakukan analisis situasi, serta menyusun langkah-langkah taktis dalam menyelesaikan permasalahan sosial secara cepat, tepat, dan humanis.
Dengan terbentuknya Forum BRONIS OBOR, diharapkan sinergi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat semakin kuat, sehingga potensi gangguan sosial dapat diantisipasi lebih awal dan situasi Kamtibmas di wilayah Muratara senantiasa kondusif.
(Guntur)






















