JAKARTA – Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Bupati Empat Lawang, Dr. H. Joncik Muhammad, S.Si., S.H., M.H., M.M., dianugerahi penghargaan prestisius kategori “Excellence in Rural Public Order Empowerment” pada malam puncak CNN Indonesia Awards 2025. 31 OKTOBER 2025
Penghargaan ini menjadi pengakuan tertinggi atas inovasi transformatif yang digagasnya: POL PP Desa (Polisi Pamong Praja Desa).
Seremoni mewah yang berlangsung di Grand Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan, ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting negara, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Jaksa Agung ST. Burhanuddin, Kepala Kepolisian RI Listyo Sigit Prabowo, dan Ketua DPD Sultan Baktian Najamudin.
Mengubah “Texas” Menjadi MADANI Melalui POL PP Desa
Inovasi POL PP Desa dinilai revolusioner karena berfokus pada pemberdayaan sosial dan kemanusiaan alih-alih kekerasan. Inti dari program ini adalah mentransformasi mantan pelaku premanisme dan sumber keresahan sosial di 147 desa menjadi kader-kader keamanan dan ketertiban desa (Kamtibmas) yang terlatih.
Bupati Empat Lawang Joncik Muhammad menjelaskan filosofi di balik program ini. “Kita tidak bisa membangun Empat Lawang dengan ketakutan. Kita bangun dengan keberanian, cinta, dan kepercayaan bahwa setiap manusia bisa berubah. Mereka bukan musuh, mereka adalah anak bangsa yang kembali pulang untuk menjaga rumahnya,” ujarnya.
Para mantan preman ini dibina secara berkelanjutan, diberikan pelatihan disiplin, etika, dan penanaman nilai-nilai Pancasila.
Angka konflik sosial dan pelanggaran ketertiban umum di Kabupaten Empat Lawang menurun drastis hingga 60%.
Transformasi ini berhasil mengubah citra Kabupaten Empat Lawang—yang sebelumnya dikenal dengan julukan “Texas-nya Sumatera Selatan” karena tingkat kerawanan sosialnya—menjadi daerah yang dikenal sebagai MADANI (Makmur, Aman, Damai, Agamis, Nasional, dan Indah).
CNN Indonesia secara khusus menyoroti Empat Lawang sebagai contoh kepemimpinan visioner di daerah pedesaan yang mampu mengubah potensi konflik menjadi kekuatan sosial, menjadikannya model yang diinspirasi oleh sejumlah pemerintah kabupaten/kota lain di Indonesia.
“Kita tidak sekadar menegakkan ketertiban, tetapi menumbuhkan harga diri masyarakat desa. Itulah makna sejati dari pembangunan yang berkeadilan,” tutup Bupati Joncik Muhammad, menekankan bahwa penghargaan ini adalah bukti bahwa perubahan nyata dapat hadir dari pelosok Sumatera. Hendra.























