Empat Lawang, – Usaha wartawan Kabupaten Empat Lawang yang telah bekerja keras bersinergi dengan pemerintah untuk menyebarkan informasi publik ke masyarakat seolah terhenti di tengah jalan, karena pertanyaan yang menggigit: kemana saja anggaran media yang seharusnya mendukung pekerjaan mereka?
Setelah berbulan-bulan menjadi jembatan antara pemerintah dan warga, awak media akhirnya mengajukan konfirmasi langsung kepada Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Kominfo) Kabupaten Empat Lawang terkait alokasi anggaran media. Jawabannya yang keluar malah menambah kebingungan: "Berkas sudah di BPKAD, tapi saya belum bisa bertemu kepala dinasnya yang bak ditelan Bumi ."
Masalah ini semakin memanas setelah voice note dari Sekretaris Kominfo viral di grup media lokal. Dalam rekaman suara tersebut, diakui bahwa sebagian bidang telah menerima anggaran yang cair tapi kecil, sedangkan anggaran media yang jumlahnya lebih besar sudah memiliki berkas di BPKAD – tapi tidak ada kepastian kapan akan cair.
Tak mau menyerah, awak media langsung mendatangi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan. Namun, upaya itu juga sia-sia: mereka tidak dapat bertemu Kepala Dinas BPKAD sama sekali.
Yang paling mengganggu publik dan wartawan adalah fakta bahwa semua urusan keuangan kabupaten berada di tangannya – namun di saat yang sama, ia tidak terjangkau ketika masalah yang krusial seperti anggaran media membutuhkan klarifikasi. Tidak ada informasi resmi tentang keberadaannya, tidak ada pemberitahuan kegiatan dinas, tidak ada cara untuk mendapatkan konfirmasi apapun.
Anggaran media bukanlah hal yang sepele: ia menjadi tulang punggung pemberitaan yang akurat, terpercaya, dan cepat – hal yang telah dibuktikan wartawan melalui sinergi yang mereka bangun dengan pemerintah. Tanpa anggaran yang jelas dan terjamin, apakah pemberitaan informasi publik di Kabupaten Empat Lawang akan terganggu? Dan lebih penting lagi: mengapa kedua pejabat kunci di bidang keuangan dan informasi sama-sama "menghilang" ketika masalah ini perlu dipecahkan?
Hal ini tidak hanya menjadi pertanyaan dari awak media, tetapi juga dari masyarakat yang berhak tahu: kapan masalah anggaran media ini akan diusut tuntas, dan kapan pejabat yang bertanggung jawab akan muncul untuk menjawab?.
Red
.jpg "Pentabhisan Dan Peresmian Gedung Gereja Baru Jemaat Agape Yase, Yaksoro Kabupaten Maybrat Papua Barat Daya")
