Selama kegiatan, personel menyusuri sejumlah titik keramaian seperti pasar tradisional, area pertokoan, dan lingkungan pemukiman warga. Selain melakukan pemantauan situasi, petugas juga berinteraksi langsung dengan masyarakat untuk mendengarkan keluhan maupun informasi terkait kondisi keamanan di sekitar mereka.
Warga dan pedagang diberikan imbauan untuk selalu waspada terhadap potensi tindak kriminal, menjaga barang berharga selama beraktivitas, serta segera melaporkan kepada aparat apabila melihat sesuatu yang mencurigakan. Pendekatan komunikatif ini menjadi sarana membangun kedekatan antara personel Brimob dan masyarakat.
Komandan Batalyon B Pelopor AKBP Andiyano, S.K.M., M.H., menjelaskan bahwa patroli dialogis merupakan salah satu metode efektif dalam menjaga kondusifitas wilayah.
“Patroli ini bukan sekadar pemantauan, tetapi bagaimana kita hadir dan berkomunikasi dengan masyarakat. Melalui hubungan yang baik, potensi gangguan keamanan dapat diketahui lebih cepat sehingga dapat dicegah sejak dini,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa Brimob akan terus berada di tengah aktivitas masyarakat sebagai bentuk pelayanan dan komitmen dalam menjaga ketertiban. Kehadiran personel diharapkan dapat memberikan rasa aman, khususnya di kawasan yang menjadi pusat aktivitas harian warga.
Masyarakat yang ditemui pada kegiatan tersebut memberikan respons positif. Kehadiran Brimob dinilai membantu menciptakan rasa nyaman, terutama di lokasi-lokasi dengan tingkat keramaian tinggi.
Dengan terus digalakkannya patroli dialogis, Satbrimob Polda Sumsel Batalyon B Pelopor menegaskan kesiapannya mendukung terciptanya lingkungan yang aman, tertib, dan kondusif di wilayah Lubuk Linggau.
( Guntur )























