Ketua Pengurus Besar Al-Khairiyah, KH Ali Mujahidin, mengatakan bahwa usia 100 tahun ini bukan sekadar capaian historis, tetapi juga menjadi titik tolak untuk memperkuat peran Al-Khairiyah dalam dunia pendidikan yang terus berkembang.
“Sejak awal berdiri, Al-Khairiyah memang berfokus pada pendidikan. Karena pendidikan itu dinamis, kita juga terus menyesuaikan dengan regulasi dan kebutuhan zaman. Saat ini kita sedang berdiskusi dengan perguruan tinggi untuk meluncurkan aplikasi pendidikan digital sebagai bagian dari peringatan satu abad ini,” ujar KH Ali Mujahidin di Cilegon, Senin (5/5/2025).
Dalam upayanya mengikuti perkembangan teknologi, Al-Khairiyah terus mendorong digitalisasi manajemen pendidikan serta membuka jurusan-jurusan baru yang relevan dengan kebutuhan lokal.
“Contohnya, jurusan teknik yang kita buka mendapat sambutan luar biasa di Cilegon. Ini menunjukkan bahwa masyarakat membutuhkan pendidikan yang relevan dengan kondisi industri di daerah,” jelasnya.
Meski terus berinovasi, Al-Khairiyah tetap berpegang teguh pada prinsip dasar yang diwariskan para pendiri: pendidikan harus dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Sampai hari ini, biaya pendidikan di Al-Khairiyah tetap terjangkau. Itu adalah amanah dari pendiri kami: pendidikan tidak boleh menjadi beban bagi masyarakat,” tegasnya.
Dengan semangat satu abad, Al-Khairiyah berkomitmen untuk terus hadir sebagai lembaga pendidikan Islam yang kuat secara nilai, adaptif terhadap tantangan zaman, dan tetap berpihak pada kepentingan rakyat.
(Vie)