Kegiatan jambore ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas kader Posyandu dalam mendukung layanan kesehatan primer, khususnya yang berbasis pencegahan dan promosi kesehatan.
Dalam ajang ini, kader-kader dari Cilegon turut serta dalam berbagai kategori lomba dan sesi presentasi, seperti kader berprestasi, kader inovatif, posyandu berprestasi, dan posyandu inovatif.
Mereka membagikan pengalaman serta pendekatan inovatif yang dijalankan di masing-masing lingkungan tugas.
Beberapa kader menampilkan praktik dan inovasi andalan mereka:
• Jamiatun Nasitoh dari Posyandu Cendrawasih 2, Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, memaparkan sistem pencatatan sederhana dan partisipatif.
• Titi Alfiati dari Posyandu Aster 6, Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon, menyampaikan program edukasi stunting dalam kegiatan posyandu bulanan.
• Jufronah dari Posyandu Tulip 7, Kelurahan Cikerai, Kecamatan Cibeber, menampilkan praktik tata kelola berbasis partisipasi warga.
• Tursiani dari Posyandu Kembang Sepatu 8, Kelurahan Bagendung, Kecamatan Cilegon, mempresentasikan inovasi pemetaan kebutuhan gizi berbasis data warga.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Cilegon, drg. Rully Kusumawardhany, M.M., mengapresiasi partisipasi para kader. Menurutnya, keikutsertaan ini mencerminkan semangat dan kemampuan kader Cilegon dalam mendukung sistem layanan kesehatan masyarakat.
“Tim Cilegon terdiri dari Dinas Kesehatan, perwakilan PKK Pokja IV, forum kader Posyandu, petugas Promkes puskesmas, serta 30 kader dari berbagai kecamatan,” jelas drg. Rully.
Ia juga menyampaikan bahwa hasil lomba belum diumumkan karena masih menunggu penampilan dari dua kabupaten/kota lainnya. Meski demikian, pihaknya tetap akan mendampingi para kader hingga proses seleksi selesai.
“Kegiatan jambore juga diisi dengan sesi penguatan kapasitas kader melalui materi tematik, antara lain,” tambahnya.
Beberapa materi penting yang disampaikan dalam sesi tersebut antara lain:
• Kebijakan transformasi layanan primer oleh Dr. Nimade Diah PLD, MKM dari Direktorat Promosi Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.
• Pengelolaan Posyandu oleh Yani Yulianingsih dari UPELKES Banten.
Kinerja Kota Cilegon dalam membina kader Posyandu pun mendapat apresiasi dari Bidang Bina Kesehatan Masyarakat dan UPELKES Banten atas komitmen dan konsistensinya membina layanan kesehatan berbasis masyarakat.
“Dalam sesi penampilan bebas, para kader juga menampilkan yel-yel yang menggambarkan semangat, solidaritas, dan komitmen dalam pelayanan kesehatan masyarakat,” ungkap drg. Rully.
Tak hanya itu, sesi wawancara eksklusif dengan kader juga mengungkap berbagai aspirasi.
“Dalam wawancara eksklusif, para kader menyampaikan aspirasi dan refleksi. Beberapa di antaranya berharap pelatihan lanjutan yang sesuai dengan kondisi para ibu rumah tangga, replikasi inovasi ke wilayah lain, serta dukungan psikososial bagi kader yang menghadapi beban sosial tinggi,” sambungnya.
Keikutsertaan Cilegon dalam jambore ini bukan sekadar ajang lomba, tapi juga menjadi wadah pembelajaran lintas wilayah, kolaborasi, dan penguatan peran kader sebagai ujung tombak layanan kesehatan berbasis komunitas.
(Vie)