
MUSI RAWAS - Puluhan Mahasiswa mengatasnamakan Cipayung menggelar demonstrasi dalam rangka seratus hari masa kerja Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Musi Rawas (Mura) Hj Ratna Machmud dan Suprayitno, Kamis 5 Juni 2025 di halaman Kantor Bupati.
Sedikitnya ada delapan tuntutan mahasiswa yang melakukan aksi diantaranya pertama Menuntaskan 9 janji politik, kedua, Perbaikan jalan dan jembatan, ketiga Perbaiki gedung yang ada di Mura, keempat Mempertanyakan rumah dinas bupati yang mewah dengan angka kemiskinan 13,44% tahun 2024, kelima Kembalikan Musi Rawas sebagai lumbung padi, keenam Mempertanyakan kelanjutan dari rumah tahfidz di Musi Rawas, ketujuh, Pertegas alih fungsi lahan yang ada di Musi Rawas dan terakhir Meminta bupati mundur dari jabatannya karena dianggap gagal.
Pantauan dilapangan mahasiswa sempat kisruh dengan aparat keamanan untuk memasuki Kantor Bupati Musi Rawas, Mahasiswa juga menyuarakan program kerja yang telah dijalankan selama 100 hari masih jauh dari visi dan misi yang dijanjikan oleh pasangan Ratna dan Suprayitno saat kampanye Pilkada 2024.
Pantauan wartawan ini dilapangan massa aksi yang tergabung dalam berbagai organisasi mahasiswa mendatangi kantor Bupati Musi Rawas sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka langsung berorasi sambil membakar ban mobil dan ingin bertemu langsung dengan Bupati Musi Rawas Hj Ratna Machmud tanpa diwakili.
Pada saat mahasiswa membakar ban, sempat ingin dipadamkan oleh petugas Pol PP dan aparat kepolisian karena khawatir membahayakan, Namun tidak berhasil, karena dihalangi oleh mahasiswa dan sempat terjadi aksi dorong dorongan.
“Bupati lebih bahaya dari api,” teriak salah seorang mahasiswa yang berorasi.
Sekitar satu jam berorasi, mereka hanya ditemui oleh Wakil Bupati Musi Rawas H Suprayitno didampingi Sekda Ali Sadikin, para Asisten dan sejumlah Kepala Dinas yang langsung ditolak oleh mahasiswa.
Aksi ini juga nyaris bentrok antara mahasiswa dengan petugas Pol PP dan aparat kepolisian, yang dipicu oleh mahasiswa yang ingin maju ke depan, namun dihalangi oleh petugas Pol PP dan aparat yang bertugas.
Karena Bupati Musi Rawas Hj Ratna Machmud tidak dapat menemui para pendemo, puluhan mahasiswa tersebut membubarkan diri dan meninggalkan halaman kantor Bupati Musi Rawas.
Menurut Wakil Bupati Musi Rawas H Suprayitno dan Sekda Ali Sadikin, ketidakhadiran Bupati Ratna Machmud yang tidak bisa menemui para mahasiswa dikarenakan sedang Dinas Luar.
Namun keterangan diberikan Wakil Bupati Musi Rawas dan Sekda Ali Sadikin itu tidak diterima oleh mahasiswa, dan meminta bukti berupa surat tugas bupati jika memang sedang tugas di luar kota.
Koordinasi Lapangan Aksi, Yogi Septembi kepada wartawan mengatakan, mereka kecewa dengan Bupati Musi Rawas Hj Ratna Machmud yang tidak bisa menemui mahasiswa yang melakukan aksi.
“Jika memang sedang dinas luar,mana buktinya berupa surat tugas. Mereka tidak bisah menunjukkan,”katanya.
Menurut Yogi, aksi ini dipicu keinginan mereka untuk menagih janji Bupati Musi Rawas Hj Ratna Machmud, yang salah satunya janji jalan mulus sampai ke pelosok desa dan kelanjutan rumah tahfidz setiap desa.
“Kami akan menggelar aksi jilid 2 dengan massa mahasiswa yang lebih besar lagi,”pungkasnya.
( Guntur )