Kegiatan yang berlangsung di sekitar muara perairan pesisir tersebut dipusatkan pada area dangkal, bertepatan dengan menurunnya debit air laut pada pagi hari. Sebanyak empat unit kendaraan motor air milik nelayan dikerahkan untuk mendukung kegiatan ini, dengan masing-masing unit mengangkut antara lima hingga sepuluh orang peserta.
Tradisi Robo-Robo yang merupakan warisan budaya masyarakat pesisir ini diisi dengan kegiatan makan bersama dan mandi air laut secara kolektif, sebagai bentuk syukur dan permohonan keselamatan menjelang musim melaut.
Kapolres Ketapang AKBP Muhammad Harris, S.H., S.I.K., M.I.K., CPHR melalui Kasat Polairud AKP Maryono menyampaikan bahwa kehadiran personel Polairud dalam kegiatan ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan kelancaran acara, serta memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Kami tidak hanya melakukan pengamanan dan pengawasan, tetapi juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak berenang atau mandi di area yang dalam guna mencegah terjadinya kecelakaan di perairan,” ujar AKP Maryono.
Selain itu, pihaknya juga mengingatkan masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan laut dengan tidak membuang sampah, terutama sisa makanan, ke perairan.
“Kegiatan seperti ini perlu dijaga nilai budayanya, namun harus tetap memperhatikan aspek keselamatan dan kelestarian lingkungan,” tambahnya.
Kegiatan pengamanan berjalan dengan lancar, dan tidak ditemukan adanya gangguan keamanan maupun insiden selama kegiatan berlangsung.
(Jailani)