Sementara itu, warga Randudongkal, Dian dan Puri mengatakan, acaranya bagus dan baru ada festival wong gunung di Kabupaten Pemalang yaitu di Desa Pulosari, dengan festival tersebut keduanya berharap acara seperti ini kedepannya harus dilestarikan dan bisa buat contoh di desa-desa lain.
Acara puncak prosesi kirab ageng banyu panguripan di akhiri dengan gerebeg gunungan hasil bumi. Sebelumnya acara tersebut dibuka dengan pertunjukan tari kolosal yang ditampilkan oleh puluhan para siswa.
Acara FWG dihadiri oleh perwakilan Kementerian Pariwisata, Ekonomi dan Kreatif RI, perwakilan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI dan para Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pemalang.
Dalam hal ini Ribuan warga dari berbagai wilayah sabtu kemarin tumpah memadati lapangan desa Pulosari untuk menyaksikan "Prosesi Kirab Ageng Banyu Panguripan" yang merupakan puncak dari acara Festival Wong Gunung satu dekade tahun 2025 Kecamatan Pulosari yang digelar selama tiga hari berturut-turut, Sabtu (20/9/2025).
Prosesi kirab ageng banyu panguripan dan kirab budaya dilakukan dengan berjalan kaki dari kantor Kecamatan Pulosari menuju lapangan desa yang berjarak sekitar 200 meter. Kirab diikuti Bupati dan Wakil Bupati Pemalang beserta istri bersama dengan Forkopimda, Forkopimcam, para Kades se Kecamatan Pulosari, para pendekar pembawa obor dan peserta lainnya.
Sesampai di lapangan, dilakukan serah terima obor dari perwakilan pendekar kepada Wakil Bupati Pemalang Nurkholes untuk selanjutnya diserahkan kepada Bupati Pemalang Anom Widiyantoro. Obor tersebut kemudian diletakkan pada tempat yang sudah disediakan. Selain sebagai simbol semangat masyarakat Kecamatan Pulosari yang berkobar, obor tersebut disimbolkan sebagai penerang dalam kegelapan.
Diatas panggung, acara dilanjutkan dengan launching Rencana Pembangunan Kawasan Pedesaan (RPKP) Kecamatan Pulosari yang ditandai dengan pemukulan kentongan secara serempak oleh Bupati dan Wakil Bupati beserta istri, Forkopimda, Forkopimcam, para Kades dan ditutup dengan doa.
Dalam sambutannya, Bupati Pemalang Anom Widiyantoro menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kecamatan Pulosari, khususnya kepada Camat, Panitia dan para Kepala Desa di Kecamatan tersebut serta semua pihak yang telah menyukseskan festival wong gunung tahun ini yang sudah bekerja keras, guyub, rukun kompak melaksanakan kegiatan festival wong gunung. Menurut Bupati, kegiatan tersebut menjadi bukti nyata bahwa Pemalang khususnya di Kecamatan Pulosari bisa guyub rukun dalam melaksanakan budayanya.
Dihadapan ribuan warga yang turut menyaksikan acara tersebut, Bupati mengatakan, kegiatan festival wong gunung yang sangat membanggakan itu bukan hanya sebagai event kebudayaan semata, tapi juga sebagai event yang bersifat menggerakkan ekonomi. Ia menambahkan, event yang sudah dilaksanakan rutin setiap tahun itu merupakan dedikasi yang luar biasa dari warga di Kecamatan Pulosari.
“Tadi disebutkan MC, kita tanpa event organizer, tapi karena kita guyub rukun kita bisa melaksanakan kegiatan yang semarak ini dengan luar biasa,” ujarnya
Selanjutnya Bupati meminta supaya warga di Kecamatan Pulosari benar-benar dapat menjaga tali silaturahim, menjaga lingkungan, menjaga alamnya serta budayanya. Ia menuturkan, tanpa itu semua tak ada artinya kegiatan tersebut. Ia mengemukakan, bahwa landasan atau pondasinya adalah benar-benar kepada rasa keadaban kita sebagai manusia, rasa untuk ukhuwah dan bersilaturahim dalam kegiatan sehari-hari,” tuturnya.
“Kita bersyukur kepada Allah SWT. ini menjadi bukti bahwa kami di pemerintahan selalu bersama masyarakat sedikit demi sedikit, bahu-membahu, bekerja dengan kemampuan dan keterbatasan, tapi kami akan senantiasa menjaga kondusifitas dan juga pembangunan dengan sebaik-baiknya dan bersama sama masyarakat menjaga kebudayaan dan alam di Kabupaten Pemalang,” ungkap Bupati.
Selanjutnya Ia berpesan bahwa Allah akan senantiasa bersama kita selama kita menjaga lingkungan alam dengan baik.
“Dengan niat suci mari sama-sama saling mengingatkan bahwa ini adalah karunia Tuhan, karunia Allah SWT yang sangat luar biasa dan selalu harus kita jaga,” pungkas Anom.
(Eko B Art)