Langkah ini dilakukan menyusul peringatan dini BMKG terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Sumatera Selatan, termasuk Lubuklinggau. Dalam apel tersebut, dilakukan pengecekan kendaraan taktis, alat evakuasi, dan perlengkapan SAR guna memastikan kesiapan menghadapi bencana.
Komandan Batalyon B Pelopor AKBP Andiyano, S.K.M., M.H. menegaskan bahwa kesiapsiagaan Brimob tidak mengenal waktu.
“Hari libur bukan berarti menurunkan kewaspadaan. Justru saat masyarakat beristirahat, kami harus siaga penuh,” ujarnya.
Menurut BMKG, hujan lebat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di Sumatera Selatan hingga akhir Oktober 2025. Kondisi ini meningkatkan risiko banjir, longsor, dan pohon tumbang di sejumlah wilayah, termasuk Lubuklinggau
“Brimob harus selalu siap kapan pun dan di mana pun. Ini wujud pengabdian kami kepada negara dan rakyat,” tegas AKBP Andiyano, S.K.M., M.H.
Kesiapsiagaan penuh Batalyon B Pelopor ini menjadi bukti nyata bahwa pengabdian terhadap masyarakat tak mengenal hari libur, terlebih di tengah ancaman cuaca ekstrem yang melanda Sumatera Selatan.
( Guntur )