• Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kabupaten Banyuasin

    Sports

    Desa Kepayang Kembangkan Budidaya Lebah Madu, UNSRI Dampingi Tingkatkan Kualitas Produk Berdaya Saing Nasional

    Monday, October 6, 2025, 13:12 WIB Last Updated 2025-10-06T06:12:34Z

    Musi Banyuasin, - Desa Kepayang, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Propinsi Sumatera Selatan, dikenal sebagai wilayah pertanian dan perkebunan yang menyimpan potensi besar dalam budidaya lebah madu. Dengan luas wilayah sekitar 54.210 hektar yang didominasi hutan produksi dan hutan gambut, desa ini kini mulai menonjol sebagai sentra madu murni tanpa bahan kimia, sekaligus menjadi contoh sukses agroforestri berbasis komunitas.


    Produk madu murni Desa Kepayang mampu mencapai kapasitas produksi hingga 750 kilogram per bulan dan diproyeksikan terus meningkat. Usaha ini tidak hanya menambah pendapatan masyarakat, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi dan pangan desa serta membuka peluang pasar produk alami yang kini semakin diminati.


    Sebagai wujud kontribusi akademik, tim dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya (UNSRI) yang diketuai oleh Dr. Rizky Tirta Adhiguna, S.TP., M.Si. melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Pendampingan Kelompok Peternak Lebah Budidaya Kepayang Lestari dalam Menghasilkan Produk Madu Berdaya Saing Nasional”. Program ini didukung oleh LPPM UNSRI dan Kemdiktisaintek.



    Dalam kegiatan yang berlangsung Jumat (26/09/2025) bersama anggota dan pengurus kelompok peternak madu Kepayang Lestari, tim memperkenalkan penggunaan mesin evaporator yang berfungsi menurunkan kadar air madu agar sesuai standar SNI. “Teknologi ini sengaja dirancang agar mudah diadopsi peternak, khususnya untuk mengatasi masalah kadar air yang tinggi,” jelas Rizky Tirta Adhiguna. “Inovasi ini diharapkan mampu mendorong kemandirian pangan lokal serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-2, yaitu Zero Hunger. Bahkan, madu hasil program ini juga berpotensi menjadi makanan pendamping dalam program Makan Bergizi Gratis karena kandungan gizinya yang tinggi” ujar Rizky yang keseharian juga berkhidmat sebagai wakil ketua di Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Sumatera Selatan.


    Kegiatan ditutup dengan pendampingan aspek manajemen usaha dan kesepakatan bersama peternak untuk meningkatkan kualitas madu ke depan secara berkelanjutan. Turut hadir Sekretaris Desa Andi Wiratama, Kepala Desa Berry Andrianto serta perwakilan ICRAFT Sumatera Selatan Syamsul Asinar Radjam yang menyambut baik dan mendukung penuh inisiatif ini.


    (Yix)

    Komentar

    Tampilkan