Acara dihadiri oleh Wali Kota Cilegon Robinsar, Sekda Kota Cilegon H. Maman Mauludin, Ketua BAZNAS Kota Cilegon KH. Fajri Ali, serta Ketua BAZNAS Provinsi Banten Prof. Dr. H. E. Syibli Syarjaya yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan tersebuttersebut serta para perwakilan para OPD se-Kota Cilegon.
Dalam kegiatan tersebut Wali Kota Cilegon Robinsar mengungkapkan rasa syukur atas terselesaikannya proses pengisian kekosongan pimpinan BAZNAS Kota Cilegon. “Tahapan kemarin sempat ada kekosongan di kursi pimpinan BAZNAS Kota Cilegon. Alhamdulillah, setelah berkoordinasi dengan BAZNAS Provinsi dan Pusat, telah dilakukan musyawarah dan mufakat, dan KH. Fajri Ali melanjutkan sisa masa jabatan periode 2025–2027,” ujar Robinsar.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara BAZNAS dan Pemerintah Kota Cilegon. “BAZNAS ini adalah mitra pemerintah yang membantu dalam upaya kesejahteraan umat. Harapannya, ke depan BAZNAS dan Pemkot Cilegon terus berkolaborasi dan bersinergi,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Kota Cilegon KH. Fajri Ali dalam wawancaranya menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap BAZNAS. “Seperti yang diharapkan oleh Ketua BAZNAS Provinsi Banten Prof. Ali Syibli, BAZNAS Kota Cilegon harus lebih baik lagi dan kembali mendapat kepercayaan umat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Fajri menambahkan, saat ini pengumpulan zakat di Cilegon masih didominasi oleh Aparatur Sipil Negara (ASN), namun sudah mulai meluas ke berbagai sektor. “Mayoritas pengumpulan masih dari ASN, tetapi sudah ada juga dari BUMD seperti Cilegon Mandiri, BPR SCM, PDAM, dan masyarakat umum. Target kita besar dan masih perlu kerja keras untuk mencapainya,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Ketua BAZNAS Provinsi Banten Prof. Dr. H. E. Syibli Syarjaya menyoroti pentingnya optimalisasi pengumpulan zakat di Kota Cilegon. “Sesuai fungsi BAZNAS sebagaimana diatur dalam pasal 7, yaitu merencanakan pengumpulan, mendistribusikan, mengendalikan, dan melaporkan zakat. Saat ini, capaian pengumpulan zakat Cilegon baru sekitar 7,7 miliar dari target 17 miliar, padahal sudah bulan November. Tahun depan target meningkat menjadi 18,8 miliar, ini tentu memerlukan kerja keras,” jelasnya.
Syibli menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar target tersebut tercapai.
“Kata kuncinya adalah kolaborasi dan sinergi antara BAZNAS dengan Wali Kota, Wakil Wali Kota, Sekda, dan seluruh perangkat daerah. Jika mereka bergerak bersama, insyaallah para muzaki juga akan termotivasi untuk menunaikan zakatnya. Rekanan Pemkot yang mendapat proyek pun bisa diimbau untuk menyalurkan zakat melalui BAZNAS Cilegon,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, pentingnya transparansi dalam pengelolaan zakat. “Kolaborasi bukan hanya dalam pengumpulan, tetapi juga dalam pendistribusian agar arah penyaluran zakat jelas dan transparan. Semoga target akhir tahun ini bisa tercapai dengan kerja sama yang solid,” tutupnya.
(Vie)






















