Meski bertepatan dengan hari libur, seluruh personel hadir mengikuti apel kesiapsiagaan yang dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon B Pelopor, AKBP Andiyano, S.K.M., M.H.
Pada kesempatan tersebut, dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kendaraan taktis, alat pertolongan pertama, perlengkapan SAR, hingga perangkat komunikasi. Langkah ini bertujuan memastikan seluruh unsur siap diterjunkan kapan pun dibutuhkan.
AKBP Andiyano, S.K.M., M.H. menegaskan bahwa pihaknya tidak dapat lengah di tengah meningkatnya potensi cuaca ekstrem.
“Kesiapsiagaan tidak boleh bergantung pada hari atau situasi. Ketika masyarakat membutuhkan, Brimob harus menjadi yang pertama hadir,” ungkapnya.
Berdasarkan data prakiraan BMKG Sumatera Selatan, wilayah Sumsel pada November 2025 berpotensi dilanda curah hujan antara 300–500 milimeter, disertai petir dan angin kencang. Sejumlah daerah seperti Lubuklinggau, Musi Rawas, Empat Lawang, dan Lahat masuk dalam kategori rawan banjir dan longsor.
Dengan kondisi tersebut, Batalyon B Pelopor menerapkan pola siaga terpadu, termasuk patroli tanggap darurat, kesiapan evakuasi warga, hingga kemungkinan penyaluran bantuan kemanusiaan.
“Kami sudah menyiapkan personel, perlengkapan, dan rencana pengerahan bila terjadi bencana. Pengabdian kami tidak terikat waktu,” tambah AKBP Andiyano, S.K.M., M.H..
Upaya siaga penuh ini menunjukkan komitmen Batalyon B Pelopor dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat, khususnya menjelang puncak musim hujan di Sumatera Selatan.
( Guntur)























