-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kabupaten Banyuasin

    Sports

    Nama Jayak Mencuat dalam Aktivitas PETI Tanjung Benuang, Warga Mendesak Aparat Lakukan Razia

    Friday, November 21, 2025, 20:01 WIB Last Updated 2025-11-21T13:01:07Z


    MERANGIN – Aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Tanjung Benuang, Kecamatan Pamenang Selatan, semakin tak terkendali. Kegiatan yang diduga melibatkan alat berat ini disebut warga sudah berlangsung lama, dan salah satu nama yang kembali mencuat adalah Jayak, warga desa setempat yang disebut telah lama menekuni aktivitas tambang ilegal.


    Berdasarkan penelusuran media ini, kegiatan PETI di kawasan Blok 9 Sungai Benuang C1 masih terus berlangsung. Informasi lapangan menyebutkan bahwa pengelolaan di lokasi itu diduga melibatkan Jayak, sementara lahan yang digunakan berada di bawah pemilik bernama Sino, warga Dusun 5 Tanjung Benuang.


    Seorang warga yang enggan identitasnya dipublikasikan mengatakan bahwa aktivitas tersebut sudah menjadi pemandangan biasa. "Iya, Bang, yang di Blok 9 itu memang punya Jayak. Sudah lama mainnya. Tapi makin ke sini mereka seperti tak takut apa-apa," ungkapnya.


    Beberapa warga lain juga menyampaikan kekhawatiran serius. Mereka menilai aktivitas PETI tersebut bukan hanya merusak lingkungan, tetapi juga mencerminkan lemahnya pengawasan aparat.  


    "Kami bingung, kenapa kegiatan sebesar ini tidak pernah benar-benar ditindak? Kalau ada kabar mau razia, mereka duluan berhenti. Besoknya jalan lagi," ujar salah satu warga.


    Fenomena “diam sejenak saat razia, aktif lagi setelah aman” membuat warga menduga kuat adanya kebocoran informasi atau pembiaran yang sudah berjalan bertahun-tahun.


    Situasi ini membuat masyarakat mendesak aparat penegak hukum—baik Polsek Pamenang maupun Polres Merangin—untuk mengambil langkah nyata. Menurut warga, tindakan tegas berupa razia menyeluruh perlu segera dilakukan, karena aktivitas PETI kini telah memasuki tahap yang sangat meresahkan dan merusak.


    Warga bahkan mempertanyakan komitmen aparat dalam menjaga lingkungan dan menegakkan aturan. "Kami berharap polisi turun langsung. Kalau dibiarkan terus, sungai rusak, kebun rusak. Jelas-jelas sudah merugikan masyarakat," tegas seorang warga.


    Masyarakat meminta agar aparat tidak hanya melakukan razia “sekadar formalitas”, tetapi benar-benar menindak para pelaku, penyedia alat, dan siapa pun yang berada di belakang operasi PETI, termasuk jika benar ada sosok kuat yang selama ini melindungi aktivitas tersebut.


    Dengan semakin banyaknya laporan dari masyarakat, publik kini menunggu langkah konkret aparat. Apakah hukum akan ditegakkan, ataukah aktivitas PETI di Tanjung Benuang akan kembali dibiarkan berjalan seperti biasa?


    (R Munthe)

    Komentar

    Tampilkan