LANGKAT— Dalam rangka meningkatkan keselamatan dan ketertiban berlalu lintas menjelang akhir tahun, Polres Langkat melalui Satuan Lalu Lintas kembali menggencarkan edukasi Kamseltibcarlantas kepada masyarakat. Kegiatan berlangsung Kamis (20/11/25) dengan metode yang humanis dan menyentuh langsung kebutuhan pengguna jalan.
Personel Sat Lantas Polres Langkat turun ke titik-titik lalu lintas padat untuk melakukan bimbingan dan penyuluhan (Binluh), pembagian brosur, leaflet edukasi, pemasangan spanduk imbauan, hingga pembagian air mineral dan permen kepada pengendara roda dua, roda tiga, roda empat, serta pejalan kaki.
Pendekatan personal ini menjadi ciri khas Operasi Zebra Toba 2025 di Langkat—mengutamakan edukasi, bukan sekadar penindakan.
Kasat Lantas: “Ini bagian dari implementasi program 1 Hari 1 Kebaikan Kapolres Langkat.”
Kasat Lantas Polres Langkat AKP Mhd. Tommy Franata, S.T.K., S.I.K., M.H., M.T., menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan secara serentak dan terus-menerus untuk membangun kesadaran keselamatan dari hati masyarakat, bukan karena takut ditilang.
“Kami melaksanakan penegakan aturan, tapi di saat yang sama menghadirkan keteladanan dan sentuhan personal. Pembagian brosur, air mineral, sampai bonbon adalah bagian dari cara kami mengingatkan bahwa keselamatan itu prioritas,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa seluruh kegiatan hari ini sekaligus merupakan implementasi nyata dari program ‘1 Hari 1 Kebaikan’ yang dicanangkan Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo, S.H., S.I.K., M.Si.
Secara terpisah, Kapolres Langkat menjelaskan bahwa Operasi Zebra Toba tahun ini mengusung pendekatan preventif–persuasif, dengan fokus pada membangun budaya tertib berlalu lintas yang berkelanjutan.
“Operasi Zebra bukan hanya soal razia, tapi tentang menyelamatkan nyawa. Edukasi adalah pilar utama yang kami dorong. Ketika masyarakat memahami risiko dan pentingnya disiplin, maka kecelakaan dapat dicegah sejak awal,” tegas Kapolres.
Kapolres David juga menjelaskan bahwa sentuhan kecil seperti memberikan air mineral atau bonbon bukan hal sepele, tetapi bagian dari strategi pendekatan humanis Polri untuk melunakkan komunikasi dan membuka ruang dialog dengan pengguna jalan.
“Kami ingin masyarakat melihat bahwa Polri hadir bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk melindungi. Ketika polisi tersenyum, memberi imbauan dengan santun, dan berbagi kebaikan kecil — itu menciptakan kepercayaan dan kedekatan yang jauh lebih kuat,” jelasnya.
Polres Langkat menegaskan bahwa operasi ini akan terus dilaksanakan dengan penekanan pada pelanggaran yang paling berisiko, seperti penggunaan ponsel saat berkendara, pengendara di bawah umur, tidak memakai helm SNI atau sabuk pengaman, pelat nomor tidak sesuai, serta tindakan yang membahayakan pengguna jalan lainnya.
Dengan pendekatan humanis, edukatif, dan konsisten, Polres Langkat berharap masyarakat semakin memahami bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama.
(Adam)























