-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kabupaten Banyuasin

    Sports

    Diduga Gunakan Material Bekas, Proyek Revitalisasi SMP Negeri 2 Tugala Oyo Senilai Rp1,65 Miliar Dipertanyakan

    Monday, November 10, 2025, 21:28 WIB Last Updated 2025-11-11T02:49:05Z

    NIAS UTARA – Program Revitalisasi Pendidikan SMP Tahun Anggaran 2025 yang bersumber dari APBN melalui Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di SMP Negeri 2 Tugala Oyo, Kecamatan Tugala Oyo, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara, kini menuai sorotan.


    Proyek dengan nilai Rp1.650.000.000 tersebut diduga tidak dikerjakan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan bahkan menggunakan bahan material bekas, sehingga menimbulkan tanda tanya besar terkait kualitas serta transparansi pelaksanaannya.


    Seorang warga setempat, YH, mengungkapkan kepada media pada Sabtu (08/11/2025) bahwa hasil penelusuran di lapangan menunjukkan indikasi kuat adanya penggunaan material tidak layak pakai.


    “Dari hasil investigasi kami di lokasi proyek, ditemukan adanya pemakaian bahan konstruksi seperti baja ringan dan seng bekas,” ungkap YH.


    Ia juga menambahkan bahwa penggunaan semen bermerek Garuda dan Merdeka, serta tidak digunakannya pasir uruk dalam pembuatan pondasi, semakin memperkuat dugaan bahwa proyek tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi teknis sebagaimana mestinya.


    “Kami sudah pernah menyampaikan temuan ini kepada pihak pengawas kegiatan. Setelah itu, memang sempat dilakukan pembongkaran terhadap bagian bangunan yang menggunakan material bekas,” lanjutnya.


    Namun demikian, hingga berita ini diterbitkan, pihak sekolah maupun pelaksana proyek belum memberikan tanggapan resmi. Upaya konfirmasi yang dilakukan media melalui pesan WhatsApp kepada pihak sekolah juga belum mendapat respon.


    Publik kini berharap agar pihak berwenang, termasuk Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Utara dan Inspektorat, turun tangan untuk menelusuri lebih lanjut dugaan penyimpangan ini demi memastikan transparansi serta akuntabilitas penggunaan dana negara dalam proyek pendidikan tersebut.


    (Afrialdi Nasution)

    Komentar

    Tampilkan