-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kabupaten Banyuasin

    Sports

    Dampak Abrasi Sungai Ancam Warga Dan Pemukiman, Warga Desa Tumpatan Nibung Desak Pemerintah Daerah Segera Tangani

    Friday, December 5, 2025, 00:48 WIB Last Updated 2025-12-05T04:10:38Z

    BATANG KUIS -  Warga Dusun I dan Dusun II Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, mendesak pemerintah segera mengambil langkah konkret terhadap abrasi sungai yang semakin parah dan mengancam keselamatan warga. Abrasi yang telah terjadi hampir satu dekade itu kini semakin meluas setelah banjir besar beberapa hari lalu, namun hingga saat ini belum ada penanganan dari pemerintah daerah maupun provinsi.


    Warga menyebutkan, luapan air sungai saat banjir baru-baru ini menutupi badan jalan dan menggerus tanah hingga lebih dari lima meter. Pohon-pohon tumbang, lahan warga hilang terseret arus, dan sejumlah rumah berada di zona rawan longsor.

    “Abrasi ini sudah hampir 10 tahun. Kemarin pas banjir, air naik sampai ke jalan. Tanah habis digerus, pohon-pohon tumbang semua. Kami takut ada korban, apalagi anak-anak sering bermain di sekitar pinggir sungai,” ujar Yunita, perwakilan warga Dusun I dan II.


    Ia menambahkan, meski desa mereka berada sangat dekat dengan Bandara Internasional Kualanamu hanya sekitar tiga kilometer namun kondisi tersebut tidak menjamin perhatian dari pemerintah.


    “Kami memohon kepada Bapak Bupati, Bapak Gubernur, dan Bapak Presiden. Tolong lihat desa kami. Longsor ini sudah bertahun-tahun terjadi. Sampai sekarang belum ada tindakan, bahkan pejabat pun belum pernah turun melihat langsung,” tegasnya.


    Kondisi abrasi yang makin meluas juga berdampak pada akses warga. Jalan utama kini hanya dapat dilalui sepeda motor, sementara kendaraan roda empat sudah tidak bisa melintas. Warga mengaku hidup dalam kecemasan setiap kali air sungai naik.


    “Kalau air naik, kami tidak bisa tidur. Tanah di belakang rumah kami terus habis dimakan arus. Kami sangat berharap pemerintah segera membangun bronjong sebelum abrasi ini memakan rumah kami,” tambahnya.


    Sementara itu, Kepala Seksi Pemerintahan Desa Tumpatan Nibung, Erwin, di danpingi kepala dusun 1 dan 2 mengatakan bahwa pihak desa sudah berulang kali menyampaikan laporan resmi kepada Balai Wilayah Sungai (BWS). Namun hingga saat ini belum ada tanggapan maupun tindakan di lapangan.


    “Kami sudah lima kali menyurati BWS dalam setahun ini, tetapi belum ada respon. Kami sangat berharap pemerintah provinsi turun tangan untuk menangani abrasi ini. Tanah di sepanjang sungai sudah banyak yang longsor, bahkan jalan desa hampir putus,” ujarnya.


    Ia mengatakan pihak desa juga telah memberi imbauan kepada anak-anak sekolah untuk tidak melintasi jalur yang terdampak, mengingat kondisi tanah yang terus bergerak dan berpotensi longsor sewaktu-waktu.


    “Kami khawatir terjadi korban. Jalan ini sudah sangat rawan, banyak bagian tanah yang terus runtuh. Kami mohon agar sungai ini segera ditangani dan dibangun bronjong secepatnya,” kata Erwin.


    Masyarakat berharap pemerintah kabupaten, provinsi, hingga pusat dapat segera turun ke lokasi untuk melihat langsung tingkat kerusakan dan melakukan penanganan sebelum situasi semakin membahayakan pemukiman warga.


    (HTN)

    Komentar

    Tampilkan