PEMALANG - Perihal pentahapan pembangunan di Kabupaten Pemalang pada Tahun 2026 adalah untuk memperkuat Pemalang sebagai penyangga pangan Jawa Tengah, dengan kualitas lingkungan yang bersih, infrastruktur yang kuat serta daya saing sumber daya manusia.
“Pada Tahun 2027, mengembangkan potensi perekonomian melalui pembangunan pariwisata terintegrasi, industri bidang pertanian dan perikanan serta pengembangan UMKM,” hal tersebut dikemukakan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pemalang Heriyanto dalam acara Musrenbang yang dilaksanakan di Pendopo Pemkab Pemalang pada Rabu (7/5/2025).
Menurutnya "Pada Tahun 2028 tahap pembangunan Pemalang adalah mempercepat pembangunan perkotaan dan perdesaan guna mendorong pertumbuhan ekonomi melalui hilirisasi dan modernisasi, dan pada Tahun 2029 mewujudkan daya saing daerah menuju Pemalang Bersih, Cakap, Handal dan Mulya (Bercahaya)".
“Tahun 2030 terwujudnya pondasi transformasi menuju akselerasi transformasi untuk mencapai Pemalang Mulya,” ucap Heriyanto.
Dalam hal ini Musrenbang tersebut juga diisi sesi tanya jawab, salah satunya yakni dari Rubi selaku Pengurus UMKM dan Pengurus Pedagang CFD Pemalang yang mendukung program pembangunan di Pemalang.
“Mendukung pembangunan di Pemalang, rencana City Walk yang akan merubah wajah kota Pemalang kami dukung,” kata Rubi.
Kegiatan Musrenbang tersebut dihadiri para Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, Kepala Perangkat Daerah Pemkab Pemalang, Kepala Bagian Setda dan Camat se-Kabupaten Pemalang. Selain itu hadir pula para Kepala Bappeda Kabupaten Purbalingga, Pekalongan, Banyumas dan Tegal.
Dalam kesempatan ini, Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pemalang Tahun 2025-2029 berfokus pada beberapa permasalahan seperti infrastruktur, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), revitalisasi wajah kota hingga program ketahanan pangan.
Kegiatan Musrenbang turut menghadirkan narasumber dari Bappeda Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Fungsional Perencana Madya Nurwi Mayasri Fitriastuti.
Dirinya juga menyampaikan beberapa arahan untuk Pemerintah Kabupaten Pemalang diantaranya, dalam penyusunan dokumen perencanaan RPJMD utamanya pada tahapan yang harus dilalui serta batas waktunya, untuk dapat memedomani peraturan yang berlaku, diantaranya Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penyusunan dan Evaluasi Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah, serta Inmendagri Nomor 2 Tahun 2025 tentang Pedoman Penyusunan RPJMD dan Renstra PD Tahun 2025-2029.
“Berkaitan dengan penyusunan per bab RPJMD maupun substansi dan penyelarasannya dengan dokumen RPJMD provinsi dan nasional dapat mempedomani Inmendagri Nomor 2 Tahun 2025,” kata Nurwi Mayasri. Nurwi menambahkan, kebijakan kabupaten atau kota untuk dapat mendukung dan selaras dengan kebijakan nasional Asta Cita serta 35 program delegasi ke kabupaten atau kota.
“Memperkuat koordinasi dan kolaborasi dengan Pemerintah Pusat, provinsi, dan kabupaten/kota sekitar wilayah pengembangan untuk dapat mencapai tujuan daerah yang ditetapkan,” sambungnya.
Sejalan dengan hal itu, Bupati Anom Widiyantoro dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati Nurkholes mengatakan bahwa isu mendasar di Kabupaten Pemalang yaitu infrastruktur, selain itu masih ada masalah kemiskinan dan pengangguran serta kebutuhan tenaga kerja yang tinggi namun keterampilan sumber daya manusia masih menjadi keluhan dari pemberi kerja.
“Nilai Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pemalang juga masih perlu mendapat perhatian, target pada RPJMD perlu dukungan dari semua stakeholder. Perlu kreativitas dalam merancang kegiatan,” ungkap Nurkholes.
Dalam usaha meningkatkan PAD yang juga perlu mendapat perhatian adalah dengan cara mengelola potensi parkir, sehingga dapat meningkatkan PAD Pemalang. “Banyak potensi PAD yang saat ini masih mangkrak, misal di resi gudang, hal paling mudah adalah mengelola potensi parkir, harapannya potensi parkir dapat dikelola dengan baik,” imbuhnya.
Nurkholes juga menyoroti wisata Widuri yang mengalami penurunan pada saat hari raya, sehingga perlu berbenah. “Pelaku peningkatan PAD perlu ditingkatkan kualifikasinya, misal dapat dilakukan secara mechanical (sedikit orang tapi tidak boros),” sambungnya lagi.
Masih menurut Nurkholes, ke depan pihaknya juga akan melakukan revitalisasi wajah kota, rencananya, City Walk Pemalang akan dibangun sepanjang jalan Jenderal Sudirman sampai alun-alun.
“Semoga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, harapannya agar ada ruang terbuka publik yang dapat bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas Nurkholes.
(Eko Budiarto)