Namun, masyarakat juga harus lebih waspada saat mencari kendaraan, terutama jika mendapat tawaran melalui media sosial.
Berdasarkan laporan masyarakat, khususnya di wilayah hukum Polres Kotabaru, Polda kalimantan Selatan. Sering terjadi kasus penipuan dalam jual beli kendaraan bermotor.
Kapolres Kotabaru, melalui Kasat Reskrim AKP Shoqif Febrian Yuwindayasa, S.T.K., S.I.K, mengatakan kasus ini sering terjadi kepada masyarakat yang suka percaya terhadap orang yang menawarkan barang di media sosial.
"Kasus ini sering terjadi kepada masyarakat yang membeli motor melalui media sosial, dan melakukan transaksi pembelian tanpa mencari tau dan memastikan kebenarannya," kata Shoqif yang ditemui wartawan di ruang kerjanya beberapa pekan lalu.
Modusnya, pelaku akan menawarkan barangnya melalui iklan di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Tiktok.
Pada awalnya, pelaku akan menawarkan barangnya, sehingga menarik minat korban untuk membeli dan tidak menaruh kecurigaan karena harga yang ditawarkan relatif mendekati harga pasar, poto barang dipajang beserta surat-surat seperti STNK dan BPKB.
Namun masalah muncul ketika korban sudah melakukan transaksi pembayaran, karena pelaku menawarkan barang milik orang lain.
"Kebanyakan pelaku adalah pihak ketiga. Dia akan menawarkan barang berupa poto yang diminta dari pemilik barang, namun uang yang sudah dibayarkan oleh korban tidak sampai ke pemilik barang yang sebenarnya," jelasnya
Untuk itu, masyarakat diminta untuk selalu waspada, dan jangan mudah percaya sebelum mencari tau sebenarnya.
"Masyarakat khususnya di wilayah hukum Polres Kotabaru, bijak lah dalam menggunakan media sosial, jangan memudahkan aksi para pelaku kejahatan di luar sana, karena bagai mana mau membantu orang lain kalau diri kita sendiri belum bisa kita lindungi," imbuhnya
(herry)
.jpg)
