“Posyandu bukan lagi hanya tempat untuk menimbang bayi atau imunisasi, tetapi menjadi pintu masuk utama untuk menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat,” ujar drg. Rully Kusumawardhani, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat di Dinas Kesehatan Kota Cilegon,jumat, (09-05-2025)
Ia menambahkan bahwa warga kini bisa menyampaikan berbagai masalah seperti jalan rusak, pengelolaan sampah, atau kebutuhan pendidikan anak usia dini pada saat hari layanan Posyandu, karena petugas dari berbagai dinas juga terlibat di dalamnya.
Pelayanan Posyandu kini diperluas untuk mencakup semua kelompok usia. Bahkan, hari buka Posyandu pun ditingkatkan menjadi minimal dua kali dalam sebulan demi menjangkau masyarakat lebih luas.
“Kalau sasaran prioritas tidak datang, maka kami yang akan mendatangi. Karena semua data pelayanan harus langsung diinput ke sistem Kementerian Kesehatan secara real-time,” ungkap drg. Rully.
Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung program “New Posyandu”, Kota Cilegon telah mengajukan tiga Posyandu terbaik untuk mewakili di tingkat Provinsi Banten. Berbeda dari tahun sebelumnya yang hanya mengajukan satu unggulan, kini provinsi mendorong pengajuan sebanyak mungkin dari kabupaten/kota.
“Ketiga Posyandu yang kami ajukan adalah hasil evaluasi menyeluruh, baik dari segi kegiatan maupun pelaporan. Mereka dinilai telah memenuhi kriteria dan dipantau secara rutin,” jelasnya.
Drg. Rully berharap ke depan, semua dinas terkait bisa lebih memahami peran dan keterlibatan mereka dalam program enam SPM ini.
“Kesehatan sudah berjalan sejak lama, tapi lima sektor lainnya masih membutuhkan sosialisasi lebih lanjut. Leading sektor sangat menentukan kesuksesan program ini,” tutupnya.
Dengan perubahan paradigma ini, Posyandu diharapkan menjadi garda terdepan dalam pelayanan dan penyelesaian masalah masyarakat secara holistik dan efisien.
(Vie)