Apresiasi ini disampaikan oleh Utema Gulo mewakili DPD AJH Kabupaten Nias Barat, yang menganggap pencapaian tersebut sebagai indikator jelas atas keseriusan aparat untuk melindungi masa depan generasi muda dari ancaman narkoba.
“Penyebaran narkoba di Nias Barat telah mencapai tingkat yang sangat memprihatinkan. Penanganannya tidak dapat ditangani secara konvensional. Semua pihak, termasuk tokoh masyarakat dan tokoh agama, harus bersatu melawan narkotika,” tutur Utema kepada wartawan, Senin (09/06/2025).
Ia berpendapat, peredaran narkoba telah menyebar hingga ke desa-desa, dan dampaknya bukan hanya merusak generasi muda, tetapi juga menghancurkan tatanan sosial dan nilai-nilai budaya lokal yang ada di suku Nias.
Ketua DPD AJH Nias Barat menekankan, pencapaian ini menunjukkan bahwa pemerintah, melalui TNI dan kepolisian, tetap fokus dalam memberantas narkoba, terutama di wilayah Nias Barat yang selama ini dianggap rentan terhadap peredaran narkotika ilegal.
“Masyarakat Nias, khususnya di Nias Barat, harus bersatu dan kuat dalam menghadapi ancaman narkoba. Jika penegakan hukum oleh kepolisian dianggap lambat, kemungkinan operasi militer bisa menjadi pilihan terakhir sesuai dengan perintah Presiden Prabowo Subianto,” katanya sambil mengangkat tangan ke atas sebagai tanda perlawanan terhadap narkotika.
Utema mengakhiri pernyataannya dengan seruan agar peran TNI ditingkatkan sebagai lini terdepan dalam menjaga keamanan dan ketahanan sosial dari ancaman narkoba di seluruh kawasan Kepulauan Nias.
(Red)
.jpg)
