Para remaja tersebut kemudian mendapatkan pembinaan intensif melalui program Pesantren Kilat, sebagai bentuk penanaman nilai moral dan keagamaan.
Kapolsek Pantai Labu, Iptu Sujarwo, S.Psi., M.H, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari pendekatan humanis Polri dalam menangani kenakalan remaja yang berpotensi mengarah pada tindak kriminal.
“Pesantren Kilat ini bertujuan untuk membentuk karakter, memperkuat nilai-nilai moral, dan menanamkan kesadaran hukum kepada para remaja yang terlibat dalam aktivitas geng motor.
Harapannya, mereka bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan produktif bagi masyarakat,” ujar Iptu Sujarwo kepada awakmedia Sabtu (28/6/2025).
Melalui kegiatan ini, para remaja mendapatkan materi pembinaan spiritual, ceramah keagamaan, serta pelatihan kedisiplinan. Polsek Pantai Labu menilai pendekatan ini lebih efektif dibandingkan hanya sekadar penindakan hukum semata.
“Dengan pendidikan moral dan religi, kami ingin menanamkan kesadaran diri serta tanggung jawab sosial agar mereka tidak lagi terjerumus ke dalam pergaulan negatif,” tambahnya.
Upaya pembinaan ini menjadi salah satu strategi preventif Polsek Pantai Labu dalam meredam potensi kejahatan jalanan serta menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif, khususnya di wilayah Pantai Labu dan sekitarnya.
Kapolsek berharap, kelima remaja tersebut kelak dapat menjadi contoh positif bagi teman sebayanya dan turut berkontribusi dalam membangun lingkungan sosial yang lebih baik
(HTN)
.jpg)
