Seorang tokoh masyarakat setempat mengungkapkan, reses tidak hanya memberi ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi secara langsung kepada wakil rakyat, tetapi juga mempererat tali silaturahmi.
Dalam kesempatan tersebut, warga menyampaikan sejumlah usulan yang dianggap penting untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Beberapa di antaranya adalah peningkatan akses sinyal internet untuk mendukung dunia pendidikan dan aktivitas masyarakat, penambahan fasilitas pendidikan seperti ruang kelas, pagar sekolah, serta pengerasan lapangan.
Masyarakat juga berharap adanya pelatihan keterampilan untuk membuka lapangan kerja baru, misalnya pelatihan pemandu wisata (tour guide), mengingat wilayah Danau Ranau memiliki potensi wisata yang besar. Tak hanya itu, usulan terkait infrastruktur, bantuan sosial, kesehatan, hingga penanggulangan bencana turut mengemuka dalam reses tersebut.
Menanggapi hal ini, Koordinator Reses H. Ruslan Ismail menegaskan pihaknya akan menampung seluruh aspirasi yang disampaikan warga, meski tidak semua dapat direalisasikan sekaligus.
“Usulan ini banyak, belum lagi dari wilayah lain. Jadi tentu akan dipilah mana yang mendesak dan menjadi prioritas. Dalam reses ini juga kami melibatkan dinas terkait agar bisa langsung berdiskusi dengan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPRD OKU Selatan Windya Alhadipuro, SE., menambahkan bahwa pelaksanaan reses langsung ke desa-desa menjadi cara efektif untuk menyerap aspirasi lebih luas.
“Kami sengaja melakukan reses di desa, bukan di kantor camat, supaya bisa bertemu langsung dengan masyarakat. Terima kasih atas semua masukan yang sudah disampaikan, nantinya akan kami bawa ke tingkat selanjutnya untuk dibahas dan dianggarkan,” ucapnya.
(AWALUDIN)