![]() |
Dok : Ketua Cabang GMKI Teluk Dalam |
Dalam kesempatan itu, Mikael J. Halawa sebagai Ketua Cabang Teluk Dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), memandang bahwa lemahnya pengawasan terhadap pengelolaan dana desa bukan sekadar persoalan teknis, tetapi juga mencerminkan krisis integritas dan tanggung jawab moral aparatur negara. Ketika dana yang sejatinya diperuntukkan bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat justru disalahgunakan, maka yang dirugikan bukan hanya negara, tetapi juga rakyat kecil di desa yang sangat membutuhkan sentuhan pembangunan. Ucap nya
"Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) menilai bahwa inspektorat gagal menjalankan fungsi pembinaan dan pengawasan secara maksimal. Banyaknya kasus yang baru terungkap setelah ada laporan masyarakat atau temuan aparat penegak hukum menunjukkan bahwa pengawasan internal tidak berjalan efektif. Kondisi ini harus menjadi bahan evaluasi serius bagi pemerintah daerah atau pusat untuk memperkuat fungsi inspektorat, meningkatkan kapasitas SDM-nya, serta memastikan independensi lembaga ini dari kepentingan politik dan tekanan kekuasaan. Tegas Mikael J. Halawa
![]() |
Dok : Gerekan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) saat membahas/Diskusi tentang penyalahgunaan DD |
GMKI percaya bahwa desa adalah ujung tombak pembangunan nasional. Oleh karena itu, jika dana desa dikelola dengan benar dan diawasi dengan baik, kesejahteraan rakyat akan meningkat, dan semangat keadilan sosial sebagaimana cita-cita konstitusi akan lebih mudah diwujudkan.
Sebagai kader yang berlandaskan pada nilai-nilai Kristiani, GMKI menegaskan bahwa integritas dan tanggung jawab adalah panggilan iman. Firman Tuhan dalam Amsal 21:3 menegaskan: “Melakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan TUHAN daripada korban.” Nilai ini harus menjadi dasar bagi setiap penyelenggara negara dalam menjalankan tugasnya, agar pengelolaan dana publik benar-benar menjadi sarana berkat bagi seluruh rakyat Indonesia. Ungkap Mikael J. Halawa ketua GMKI Cabang Teluk Dalam
(Pemred/FT)