-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kabupaten Banyuasin

    Sports

    Aktivitas PETI di Desa Mudo Kian Menjamur, Excavator Milik Deni Terus Bekerja: Penegakan Hukum Dipertanyakan

    Friday, November 21, 2025, 19:15 WIB Last Updated 2025-11-21T12:15:47Z


    MERANGIN – Aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di Kabupaten Merangin kembali menjadi sorotan. Kali ini, praktik ilegal tersebut kian merajalela di Desa Mudo, Kecamatan Bangko, dan terpantau menggunakan alat berat excavator yang diduga kuat milik seorang warga bernama Deni, asal Talang Kawo.


    Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh media ini di lapangan, kegiatan PETI dengan menggunakan excavator tersebut berlangsung terbuka tanpa ada tanda-tanda penindakan dari aparat penegak hukum. Salah seorang warga yang ditemui di sekitar lokasi menyebutkan bahwa alat berat yang sedang mengupas lapisan tanah itu memang milik Deni.


    “Ya itu bang, yang dikupas pakai alat berat itu punya Deni orang Talang Kawo,” ungkapnya.


    Temuan ini semakin memperkuat dugaan bahwa aktivitas penambangan emas ilegal di Desa Mudo tidak hanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi, tetapi sudah berjalan terang-terangan. Ironisnya, lokasi aktivitas tersebut disebut tidak berada jauh dari Mapolsek Bangko. Kondisi ini pun memunculkan tanda tanya besar di tengah masyarakat: apakah aparat benar-benar tidak mengetahui, atau pura-pura tidak melihat?


    Peribahasa “gajah di pelupuk mata tidak tampak, semut di seberang lautan terlihat” menjadi sindiran yang banyak beredar di kalangan warga. Mereka heran mengapa aparat begitu gencar memberikan imbauan dan peringatan di media, namun seolah-olah kehilangan taring ketika menghadapi aktivitas PETI yang nyata-nyata terjadi di depan mata.


    Tak hanya alat berat excavator, aktivitas PETI di Desa Mudo juga diduga melibatkan puluhan rakit dompeng yang berjejer rapi di sepanjang Sungai Merangin, bak deretan keramba ikan. Rakit-rakit tersebut diduga dioperasikan oleh sejumlah pelaku yang meraup keuntungan pribadi tanpa memikirkan dampak lingkungan, kerusakan sungai, maupun bencana ekologis yang mengancam masyarakat sekitar.


    “Sekarang aktivitas sudah menjamur bang, khususnya di Desa Mudo. Yang milik Deni itu cuma salah satu. Masih banyak lagi yang berjalan,” ujar salah seorang warga lainnya.


    Masyarakat kini mempertanyakan komitmen aparat penegak hukum, baik Polres Merangin maupun Polda Jambi, yang kerap menyampaikan bahwa perang terhadap PETI adalah prioritas. Warga menilai bahwa keseriusan itu seharusnya tidak berhenti sebatas konferensi pers atau patroli simbolis, melainkan perlu diwujudkan dalam tindakan nyata di lapangan.


    Warga berharap pihak kepolisian benar-benar turun langsung ke lokasi, mengecek, mendata, dan menindak pelaku PETI yang kian merusak alam Merangin. Sebab tanpa tindakan tegas, kegiatan penambangan ilegal ini dikhawatirkan terus berkembang dan menimbulkan kerusakan yang jauh lebih besar, baik bagi lingkungan maupun ketertiban umum.


    Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari aparat penegak hukum terkait maraknya aktivitas PETI di Desa Mudo, khususnya yang melibatkan alat berat milik Deni. Publik masih menanti, apakah penegakan hukum akan berjalan, atau kembali terhenti di tengah jalan.


    (R Munthe)

    Komentar

    Tampilkan