Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD Rejang Lebong, Wendra Aprizal, menyampaikan pada Minggu bahwa sebelum penambahan dilakukan, rumah sakit hanya memiliki tiga unit ventilator. Jumlah tersebut belum memenuhi ketentuan minimal, yakni sebesar tujuh persen dari total tempat tidur pasien.
Wendra menegaskan bahwa ventilator tambahan ini tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu napas, tetapi juga menjadi salah satu indikator penting dalam pemenuhan standar kerja sama pelayanan kesehatan dengan BPJS Kesehatan.
Sementara itu, Direktur RSUD Rejang Lebong, Nova Friska Elianti, M.Kes, menyatakan bahwa pihaknya terus berkomitmen meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan.
“Kami terus berupaya melengkapi dan memperbarui peralatan medis agar pelayanan semakin optimal. Penambahan ventilator ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan keselamatan pasien serta memastikan standar layanan rumah sakit tetap terpenuhi,” tegasnya.
Nova juga menambahkan bahwa satu dari tiga ventilator baru tersebut akan ditempatkan di ruang ICU yang memiliki enam tempat tidur. “Dengan penempatan ventilator tambahan di ICU, kami berharap penanganan pasien kritis dapat dilakukan secara lebih cepat, akurat, dan maksimal,” katanya.
Penambahan peralatan ini juga menjadi bagian dari rencana jangka panjang RSUD Rejang Lebong dalam memperkuat fasilitas dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan daerah. Rumah sakit berharap peningkatan sarana ini dapat menunjang kualitas layanan serta memperluas akses kesehatan bagi masyarakat Rejang Lebong dan sekitarnya.
(UhA)
