-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kabupaten Banyuasin

    Sports

    Pemkab Melalui Dindikbud Pemalang Menggelar Rakor Kelompok Kerja Bunda Paud Tingkat Kabupaten Pemalang Tahun 2025

    Metronewstv.co.id
    Thursday, December 4, 2025, 16:32 WIB Last Updated 2025-12-04T09:32:39Z

    PEMALANG - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pemalang, Ismun Hadiyo menjelaskan bahwa pelayanan PAUD itu bukan anak disuruh belajar calistung tapi menekankan pada pendidikan karakter, mulai dari kebiasaan anak dan saat beraktivitas termasuk MBG.


    “Kita sebagai satuan pendidikan yang melayani anak-anak penerima manfaat MBG, bagaimana guru ini bisa menyiapkan karakter anak membiasakan mulai dari sebelum makan, saat makan sampai selesai makan,” hal tersebut disampaikan Ismun Hadiyo saat acara Rapat Koordinasi (Rakor) Kelompok Kerja Bunda PAUD Tingkat Kabupaten Pemalang di Gatra Kencana Bojongnangka, Selasa (2/12/2025).


    Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari dinas terkait antara lain Diskominfo Pemalang, Bappeda Pemalang, Kemenag Pemalang, Dinkes Pemalang, Dinsos KBPP Pemalang, Disdukcapil Pemalang, Dinpermasdes Pemalang dan Ketua PP PAUD Pemalang.


    Dalam hal ini Untuk menekankan kegiatan pendidikan karakter bagi anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Bunda PAUD Kabupaten Pemalang Noor Faizah Maenofie membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Kelompok Kerja Bunda PAUD Tingkat Kabupaten Pemalang Tahun 2025.


    Ditemui usai acara, Maenofie menegaskan bahwa di PAUD itu tidak ada calistung (baca, tulis dan hitung). Ia berpesan kalau ada orang tua yang menitipkan anaknya masuk ke PAUD, kemudian ketika lulus diharapkan harus sudah bisa calistung, lebih baik tidak usah diterima.


    “Yang ditekankan adalah pendidikan karakter, mengasah motorik halus dan motorik kasar dan ada kegiatan outingclass untuk anak-anak PAUD,” kata Maenofie.


    Peengasan berikutnya yaitu untuk anak-anak yang baru lahir, akan mendapatkan kartu identitas anak (KIA), kemudian juga berkolaborasi dengan puskesmas mengenai pemeriksaan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK).


    “Saya minta penegasan plus pemeriksaan golongan darah karena semua anak yang lahir di layanan fasilitas kesehatan itu harus mendapatkan Kartu Identitas Anak,” tegasnya.


    Selain itu, Maenofie menyampaikan agar kartu kembang anak dari Dinsos bisa diupdat dan dikolaborasikan dengan Dinas Kesehatan.


    “Karena Dinas Kesehatan ada buku KIA yang bukunya update tiap tahun,” ucapnya.


    Kemudian penegasan berikutnya yaitu adanya penilaian kinerja kepala sekolah. Menurutnya akan sangat baik jika pendidiknya juga dinilai untuk meningkatkan kualitas PAUD tersebut.


    “Kalau misalnya dia tidak mendapatkan penilaian atas dirinya sendiri tidak diupdate untuk ilmunya pasti anak-anaknya akhirnya juga akan terdampak,” lanjut Maenofie.


    Penegasan terakhir, Maenofie menuturkan bahwa nanti akan ada bantuan dari IDI berupa tempat sampah. Ia menggarisbawahi jika memungkinkan bukan bantuan tempat sampah, tapi yang dibutuhkan adalah komposter.


    “Karena kalau tempat sampah itu hanya memilah-milih sampah, tapi kalau komposter itu sudah pengolahan sampah,” pungkasnya.


    (Eko B Art)

    Komentar

    Tampilkan