-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kabupaten Banyuasin

    Sports

    Tak Sesuai Perencanaan, Jalan Usaha Tani Desa Suruh Muncar Rusak Parah Meski Baru Dikerjakan

    Metronewstv.co.id
    Thursday, December 4, 2025, 16:35 WIB Last Updated 2025-12-04T09:35:26Z

    Ket: Foto ilustrasi
    Kepahiang - Proyek peningkatan Jalan Usaha Tani (JUT) di Desa Suruh Muncar, Dusun I, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang, diduga tidak sesuai dengan perencanaan. Pantauan tim investigasi di lokasi menunjukkan kondisi jalan yang telah rusak, retak, dan pecah-pecah, padahal proyek tersebut baru selesai dikerjakan beberapa bulan lalu. Kamis 4 Desember 2025.


    Proyek JUT ini menggunakan Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2025 dengan total nilai Rp168 juta, di mana tahap pertama telah dikucurkan 60 persen dari total anggaran. Dana Desa sendiri bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi di tingkat desa.


    Berdasarkan pantauan awak media di lapangan, kondisi jalan terlihat sudah banyak yang rusak dan mudah hancur ketika diinjak. Sejumlah warga juga mengeluhkan bahwa sejak awal pengerjaan, tidak ditemukan papan informasi proyek di lokasi pembangunan.


    “Kami tidak melihat adanya papan informasi dari awal hingga sekarang. Kalau pun ada, mungkin sudah tidak dipasang lagi,” ujar salah satu warga  saat berada di lokasi.


    Seorang warga yang melintas di sekitar jalan tersebut berharap agar pemerintah desa segera memperbaiki kerusakan, karena jalan usaha tani sangat dibutuhkan masyarakat untuk menunjang kegiatan pertanian dan ekonomi desa.


    Sementara itu, Kepala Desa  Suruh Muncar, Hasan Suri saat dikonfirmasi oleh awak media MetronewsTV membenarkan bahwa proyek tersebut merupakan tahap pertama dari dua tahap pengerjaan, dengan pembagian dana 60 persen di tahap 1 dan 40 persen di tahap 2.


    Menurut keterangan Kepala Desa, kerusakan jalan terjadi karena warga tetap melintasi jalan tersebut ketika proses pengerjaan masih berlangsung.


    “Kami sudah memberikan imbauan agar jalan tidak dilalui sementara waktu. Sudah diumumkan di masjid dan pertemuan warga, tetapi tetap saja dilalui, sehingga jalan mengalami kerusakan sebelum selesai sepenuhnya,” jelasnya.


    Ia juga mengapresiasi langkah investigasi yang dilakukan awak media secara terbuka dan profesional dengan memberikan kesempatan klarifikasi sebelum berita dipublikasikan.


    Kerusakan pada tahap pertama proyek ini dikhawatirkan akan mengurangi volume pekerjaan secara keseluruhan, karena anggaran tahap kedua sebesar 40 persen kemungkinan besar akan dialihkan untuk memperbaiki kerusakan di tahap awal. Kondisi ini tentu dapat merugikan masyarakat, karena hasil pembangunan menjadi tidak maksimal.


    (UHA)

    Komentar

    Tampilkan